Gempa Sulbar Tewaskan 56 Orang, Ambrukkan 27 Bangunan Sekolah

Gempa Sulbar ambrukkan 27 bangunan sekolah
Sumber :
  • Rilis Kemendikbud

VIVA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan setidaknya 56 orang tewas akibat bencana gempa bumi di sejumlah tempat wilayah Sulawesi Barat (Sulbar)

Speedboat Tabrak Jukung di Sungai Musi, Satu WNA Asal China Tewas

Selain itu, terdapat 637 korban luka di Kabupaten Majene dengan rincian antara lain 12 orang luka berat, 200 orang luka sedang dan 425 orang luka ringan. 

Sedangkan di Kabupaten Mamuju terdapat 189 orang mengalami luka berat atau rawat inap.

Mobil Tabrakan Kerumunan hingga Tewaskan 35 Orang di Zhuhai China, Pelaku Stres Usai Bercerai

Dikutip dari siaran per BNPB, Minggu 17 Januari 2021, saat ini aliran listrik di Kabupaten Majene sebagian sudah menyala. Sementara, aliran listrik di  sebagian wilayah Kabupaten Mamuju sudah dapat dialiri listrik sedangkan setengahnya masih mengalami gangguan.

“Selanjutnya, jalur darat yang menghubungkan Kabupaten Majene dan Kabupaten Mamuju, Provonsi Sulawesi Barat (Sulbar) kembali pulih dan dapat dilalui kendaraan pada Sabtu kemarin sore,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati.

Jasad Wanita Kondisi Membusuk Ditemukan di Kolong Kasur Hotel Semarang, Diduga Dibunuh

BNPB telah menyerahkan bantuan awal untuk operasional kebutuhan pokok penanganan Gempabumi Sulawesi Barat sebesar 4 miliar Rupiah pada hari ini, Sabtu 16 Januari 2021. Bantuan tersebut diserahkan sebesar 2 miliar rupiah untuk Provinsi Sulbar dan masing-masing 1 miliar rupiah untuk Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene.

Selain itu, BNPB juga telah mendistribusikan 8 set tenda isolasi, 10 set tenda pengungsi, 2.004 paket makanan tambahan gizi, 2.004 paket makanan siap saji, 1.002 paket lauk pauk, 700 lembar selimut, 5 unit Light Tower, 200 unit Velbed, 500 paket perlengkapan bayi, 500 ribu masker kain, 700 pak mie sagu dan 30 unit Genset 5 KVA.

Sementara itu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mencatat, hingga kini sudah ada 27 bangunan sekolah yang rusak akibat bencana gempa bumi yang mengguncang wilayah mengguncang Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat pada Jumat dini hari, 15 Januari 2021 lalu.

Terdiri 10 sekolah di Kabupaten Majene, dan 14 sekolah di Kabupaten Mamuju, serta 3 sekolah di Kabupaten Mamasa yang terdampak gempa dengan kondisi sekolah rusak berat, sedang dan ringan.

 “Kemendikbud saat ini masih mendata sekolah yang terdampak gempa,” ujar Pelaksana tugas (plt.) Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Kemendikbud, Hendarman, di Jakarta, Minggu, 17 Januari 2021.

Di Kabupaten Mamuju, lima sekolah dengan kondisi kerusakan kategori ringan yakni SDN Inp. Tajimane, SDN 2 Tapalang, SDN Serang, dan SDN Taan Galung, SMPN 3 Mamuju. Sedangkan tiga sekolah dengan kondisi kerusakan kategori sedang, yakni SDN Inp. Kasambang, SMPN 2 Tapalang, dan SMAN 2 Tapalang. Sekolah dalam kondisi rusak berat yakni SMKN 1 Rangas, SMPN 2 Mamuju, TK Pembina Terpadu, TK Alquba Kasiwa, TK Aisyah Axuri, dan TK Anggrek Pampioang.

Sementara itu, di Kabupaten Majene terdapat lima sekolah dengan kondisi kerusakan kategori berat antara lain TK Pertiwi Malunda, SDN 18 Inp. Banua, SDN 004 Mekatta, SMKS Bunga Bangsa, dan SMKN 6 Majene. Dua sekolah dengan kerusakan kategori sedang adalah SDN 009 Sasende dan SDN 12 Inpres Pettabeang.

Kemudia, tiga sekolah dengan kerusakan kategori ringan antara lain SDN 16 Tanisi, SMP 1 Malunda, dan SMAN 1 Malunda. Sedangkan Kabupaten Mamasa terdapat tiga sekolah dengan kondisi kerusakan kategori ringan, yakni SDN 008 Pangandaran, SDN 10 Baruru, dan SMPN 4 Aralle.

Ia menjelaskan, kerusakan kategori berat akibat gempa antara lain bangunan sekolah dan dinding sebagian besar roboh. Sementara itu, untuk kategori sedang antara lain plafon sekolah jebol, atap roboh, ada beberapa dinding roboh dan retak sebagian.

"Untuk kategori ringan, plafon sekolah jebol, dinding retak, dan pagar roboh," katanya.  

Hendarman mengatakan, Kemendikbud melalui LPMP dan BP PAUDDIKMAS Provinsi Sulawesi Barat telah turun ke lapangan untuk memberikan bantuan darurat kebutuhan pokok bagi para korban diantaranya makanan, pakaian, tenda darurat, dan peralatan belajar.

“Tim dari LPMP dan BP PAUDDIKMAS Sulawesi Barat langsung terjun ke lapangan untuk mendistribusikan bantuan pokok yang darurat bagi para korban,” ujarnya.

Tak hanya itu, Kemendikbud juga menurunkan tim untuk membantu satuan pendidikan pendidikan, pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik yang terkena dampak gempa.

Kemendikbud saat ini telah membuka posko di dua lokasi, yakni Balai Pengembangan PAUD dan Pendidikan Msyarakat (BP PAUDDIKMAS) di Kabupaten Mamuju dan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) di Kabupaten Majene.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya