Belasan Ular Ditemukan di Kompleks RS Darurat COVID-19 di Solo

Belasan ular ditemukan di lokasi pendirian rumah sakit lapangan Benteng Vastenburg di Solo, Jawa Tengah, ketika aparat TNI dan komunitas pencinta ular membersihkan kompleks Benteng pada Jumat, 15 Januari 2021.
Sumber :
  • VIVA/Fajar Sodiq

VIVA – Belasan ular ditemukan di lokasi pendirian rumah sakit lapangan yang menempati bangunan Benteng Vastenburg di Solo, Jawa Tengah. Rumah sakit yang didirikan TNI AD itu akan difungsikan untuk merawat warga Solo dan sekitarnya yang terpapar COVID-19.

Kenali 5 Tanda Ada Sarang Ular Kobra di Rumah Sebelum Terlambat!

Ular-ular itu ditemukan saat kegiatan membersihkan area bangunan benteng kuno peninggalan Belanda tersebut yang melibatkan sejumlah prajurit TNI AD dari Korem 074/Warastratama, serta komunitas pencinta reptil Exalos.

Para tentara tampak membersihkan rumput, bangunan dan drainase di sekitar Benteng Vastenburg. Sedangkan para anggota komunitas Exalos bertugas mencari ular yang bersarang di area benteng. Selama dua hari, ular yang berhasil ditangkap mencapai belasan ekor.

Bertemu Prabowo, GAVI Janji akan Perkuat Kerja Vaksin dengan Indonesia

Baca: Apa Perbedaan Vaksin China Sinovac dan Sinopharm serta Merek Lain?

Komandan Korem 074/Warastratama Kolonel Inf Rano Tilaar mengatakan kegiatan membersihkan area Benteng Vastenburg mulai Kamis, 14 Januari 2021, dan dilanjutkan hingga 21 Januari. Operasi pembersihan untuk mempersiapkan kompleks benteng itu sebagai rumah sakit darurat para pasien COVID-19.

Prabowo Sebut Indonesia Bakal Jadi Anggota GAVI, Kucurkan Dana Rp 475 Miliar Lebih

"Setelah kami menerima petunjuk dan perintah dari pimpinan TNI AD untuk menggelar rumah sakit lapangan di Benteng Vastenburg ini, ada saran atau pertanyaan bahwa, katanya, benteng ini tempat sarang ular. Ini memang betul karena rumputnya tinggi dan lokasi yang tidak pernah didatangi warga," katanya.

"Dua hari beturut-turut, bahkan hingga hari ini masih dapat lagi. Hingga tanggal 21 Januari, kita akan bersihkan terus. Ular-ular itu biasanya di irigasi-irigasi kecil, kalau saya lihat ada saluran WC warisan Belanda, dan ular senang bersarang di sana.”

Photo :
  • VIVA/Fajar Sodiq

Ketua Exalos Indonesia Janu Wahyu Widodo mengatakan, jumlah ular yang berhasil ditangkap sejak kegiatan membersihkan area benteng sejak kemarin sudah mencapai 15 ekor. sebagian besar ular yang ditangkap merupakan ular jali atau Ptyas Mucosus, rata-rata sepanjang 1-2 meter. Ada seekor ular lainnya, yaitu baby cobra yang panjangnya 1,5 meter.

Latar Belakang Pembangunan Rumah Sakit Lapangan

Menurut Rano, yang melatarbelakangi didirikannya rumah sakit lapangan di Benteng Vastenburg karena jumlah kasus yang terpapar COVID-19 di Jawa Tengah termasuk yang tertinggi di Indonesia. Kota Solo termasuk kontributor tingginya kasus paparan COVID-19 di Jawa Tengah.

Dalam rangka memenuhi ketersediaan rumah sakit untuk menangani pasien COVID-19, TNI AD mengalokasikan rumah sakit lapangan yang nantinya dibangun di dalam area Benteng Vastenburg Solo. Benteng itu dipilih karena selain hasil koordinasi dengan Wali Kota Solo, ternyata letaknya tak jauh dari rumah sakit TNI AD, yakni RST Slamet Riyadi, yang berjarak sekitar 1,5-2 kilometer.

"Dikarenakan nanti para nakes yang akan mengoperasikan ini adalah para nakes organik RST Slamet Riyadi Solo. Bahkan, Karumkit-nya (Kepala Rumah Sakit) akan menjadi Danrumkitlap (Komandan Rumah Sakit Lapangan),” ujarnya.

Keberadaan benteng di tengah kota itu, menurutnya, sangat mendukung karena dikelilingi tembok yang tinggi, tebal serta dikelilingi parit. Dengan kondisi seperti itu nantinya bisa untuk menepis keraguan atau kekhawatiran dan resistensi dari masyarakat atas keberadaan rumah sakit lapangan.

Pembangunan rumah sakit lapangan diperkirakan selama tujuh hari, yakni mulai semua perlengkapan untuk pembangunan rumah sakit itu tiba d Solo pada 21 Januari. Daya tampung rumah sakit sebanyak 100 tempat tidur. Jumlah petugas medis yang bertugas sebanyak 100 orang.

Rumah sakit itu dilengkapi dengan fasilitas laboratorium, tenda istirahat untuk para tenaga medis, dan tenda-tenda khusus untuk ruang isolasi bagi pasien COVID-19. "Nantinya rumah sakit digunakan untuk merawat yang gejala ringan karena rumah sakit ini dilengkapi laboratoriumnya," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya