Gempa Sulbar, Airlangga: Fokus Evakuasi Korban dan Stok Logistik

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,2 mengguncang Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat pada Jumat dini hari tadi, 15 Januari 2021. Data sementara dari dampak gempa, ribuan jiwa mengungsi dan 34 orang meninggal dunia.

Ekonomi Kuartal III Tumbuh 4,95 Persen, Begini Jurus Pemerintah Kejar Target 8 Persen

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyampaikan duka atas bencana gempa tersebut. Ia mengimbau agar seluruh pihak, baik pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat bisa bersatu mengatasi dampak musibah ini. 

Airlangga mengingatkan demikian, lantaran saat ini, pandemi COVID-19 masih melanda Indonesia. 

Hasil Rapat Jajaran Menteri Ekonomi Prabowo di Hari Minggu, Simak!

"Dengan bersatu, bersama mengatasi dampak gempa, diharapkan pembangunan dan perekonomian di Sulbar segera bangkit,” kata Airlangga, dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, 15 Januari 2021.

Dia melanjutkan, pemerintah juga sudah menyiapkan langkah recovery pascagempa di Sulbar. Namun, ia bilang, saat ini yang jadi prioritas adalah evakuasi penyelamatan korban yang masih terjebak reruntuhan.

Buruh Menang Uji Materi UU Cipta Kerja di MK, Airlangga Bakal Lapor ke Prabowo

“Saat ini fokusnya evakuasi dan penyelamatan korban yang masih terjebak dalam reruntuhan. Serta menyediakan stok logistik untuk kebutuhan sehari-hari bagi mereka yang terdampak," ujar Airlangga yang juga ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) ini.

Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan update data gempa Sulbar per Jumat hari ini pukul 14.00 WIB. Data sementara korban meninggal 34 orang dengan rincian 26 di Kabupaten Mamuju, dan 8 orang di Majene. 

Pun, sejumlah titik lokasi pengungsian di Majene berada di Desa Kota Tinggi, Desa Lombong, Desa Kayu Angin, Desa Mekata, Desa Kabiraan, Desa Lakkading, Desa Lembang, Desa Limbua yang terdapat di Kecamatan Ulumanda, Kecamatan Sendana, dan Kecamatan Malunda.

Sementara itu, posko di Mamuju ada lima titik yang berada di Kecamatan Mamuju dan Kecamatan Simboro.

Selain kerusakan rumah dan sarana fasilitas seperti jalan, gempa juga membuat jaringan listrik padam di Majene serta Mamuju. Begitupun dengan jaringan komunikasi seluler yang tidak stabil.

Baca Juga: Dampak Gempa Majene, Banyak Korban Terjebak Reruntuhan di Mamuju

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya