Seorang Apoteker di Bogor Alami Pusing-pusing usai Divaksin

Tenaga kesehatan di Kota Bogor disuntik vaksin COVID-19
Sumber :
  • Dok Humas Pemkot Bogor

VIVA – Selain 10 orang tokoh publik di Bogor, Satgas COVID-19 juga mulai melakukan vaksinasi kepada tenaga kesehatan di Puskesmas dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor pada Kamis, 14 Januari 2021. Dari ratusan yang divaksin, seorang Tenaga Kesehatan (Nakes) mengalami pusing-pusing dalam Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) selama masa tunggu 30 menit.

Wakil Mendagri: Sistem Politik atau Sistem Pemilu Indonesia Boros

Informasi yang dihimpun, sebanyak 13 tenaga kesehatan turut divaksin di lokasi 10 orang pejabat dan tokoh di lokasi vaksinasi Puskesmas Tanah Sareal. Di lokasi kedua, vaksinasi dilakukan di RSUD Kota Bogor yang diikuti 40 orang Nakes.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno mengatakan, sudah ada 258 orang yang terdiri dari tenaga kesehatan dokter perawat hingga pegawai non medis serta cleaning service.

Angka Pneumonia Anak Masih Tinggi, Inilah Jadwal Imunisasi Terbaru dari IDAI untuk Vaksin PCV

"Jumlah yang divaksin ada 258," katanya.

Baca juga: Gubernur NTB Ungkap Kekagumannya pada Syekh Ali Jaber

Jerman Krisis Tenaga Kerja Sektor Perawatan Kesehatan

Wali Kota Bima Arya pun meninjau langsung dua lokasi vaksin di dua fasilitas pelayanan kesehatan tersebut. Di RSUD, Bima memberikan motivasi kepada para tenaga kesehatan dan melihat secara langsung proses vaksinasi.

Photo :
  • Dokumen Humas Pemerintah Kota Bogor

Bima juga meninjau berbagai tahapan-tahapan vaksinasi, mulai dari pendaftaran, screening, penyuntikan vaksin hingga observasi. Dalam kesempatan tersebut, 40 tenaga kesehatan mulai dari cleaning service, perawat hingga dokter jaga ikut divaksin.

“Saya ingin langsung lihat yang tenaga kesehatan. Saya ingin pastikan yang diprioritaskan yang betul-betul di garda terdepan. Tadi ada cleaning service, dokter jaga, perawat dan lain sebagainya. Direksi dan lain-lain agak belakang nantinya. Mudah-mudahan bisa dipercepat, mudah-mudahan bisa selesai tidak sampai satu bulan agar proses untuk nakes ini bisa lebih cepat,” kata Bima.

Saat memantau di ruang observasi, Bima pun mendapati satu tenaga kesehatan di bagian gudang farmasi mengeluh pusing usai 15 menit divaksin. Namun, Bima Arya memastikan kejadian tersebut tidak menunjukkan adanya masalah keamanan dengan vaksin yang diberikan.

“Saya rasa penting untuk setiap kejadian itu untuk dicermati. Saya minta tadi jangan dulu pulang sebelum gejala itu hilang. Selama masih ada gejala terus diobservasi,” ujar Bima.

Kondisi terakhir, tenaga kesehatan tersebut sudah kembali beraktivitas normal usai diberikan penanganan. Pusing yang dialami sebelumnya oleh petugas gudang farmasi tersebut pun sudah hilang. Dalam prosedur vaksinasi, penerima vaksin akan menunggu 30 menit untuk melihat reaksi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya