141 Kantong Jenazah Korban Sriwijaya Air SJ 182 Sudah Dievakuasi

Kepala Basarnas, Marsdya TNI (Purn) Bagus Puruhito
Sumber :
  • VIVA/Anwar Sadat

VIVA – Meskipun sempat terkendala cuaca buruk di Last Know Position (LKP), operasi SAR pencarian puing dan korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 tetap dilanjutkan. Tentunya setelah kondisi cuaca berangsur-angsur membaik.

Jaksa Dakwa Eks Sekretaris Basarnas Rugikan Negara Rp20,4 Miliar

Tim penyelam gabungan pun berhasil mendapatkan objek pencarian dengan rincian 2 kantong potongan tubuh korban, 5 kantong serpihan kecil pesawat, dan 2 kantong potongan besar pesawat.

Kepala Basarnas Marsda TNI (Purn) Bagus Puruhito mengatakan, dengan tambahan tersebut, saat ini sudah sebanyak 141 kantong yang berisi bagian tubuh korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182. Tambahan temuan objek pencarian tersebut diserahkan ke Posko Terpadu oleh komandan kapal, masing-masing kapal KPLP, kapal Bakamla, dan KRI Parang pada Rabu 13 Januari 2021 petang. 

1.403 Orang dan 9 Jenazah Korban Erupsi Gunung Lewotobi di NTT Berhasil Dievakuasi

"Pada hari ini, saya melaporkan kita mendapatkan 141 kantong jenazah berisi bagian tubuh atau body parts, 31 kantong kecil yang berisi serpihan pesawat, dan 28 potongan besar pesawat," kata Bagus di Posko Terpadu JICT 2 Tanjung Priok, Rabu malam, 13 Januari 2021.

Baca juga: John Kei Mau Bunuh Nus Kei karena Tak Bayar Utang Rp1 Miliar

Terseret Ombak saat Berfoto, Turis India Ditemukan Tewas di Bali

Bagus mengatakan, yang menjadi kendala pencarian hari ini adalah cuaca yang tidak begitu bagus. Namun, hal itu tidak menyurutkan langkah para petugas tim gabungan untuk melakukan evakuasi.

Bagus berharap, pada hari esok cuaca akan lebih mendukung dan berjalan lancar dalam pelaksanaan operasi SAR. "Besok kegiatan kita tetap di area yang sama dengan melebarkan area untuk pencarian evakuasi korban, itu sebagai prioritas, dan serpihan-serpihan material dari pesawat," ujarnya.

Untuk lokasi yang telah ditandai sebagai lokasi yang diduga kuat titik keberadaan Cockpit Voice Recorder atau CVR, pencarian akan semakin diperkecil. Bagus berharap pencarian esok akan mampu menemukan CVR.

"Karena sudah ada pointer sebelumnya di area mana kira-kira akan ditemukan (CVR). Tim SAR gabungan akan tetap melaksanakan operasi SAR besok dengan semangat, dengan prioritas pada evakuasi korban. Tentunya tidak kalah penting CVR dan material-material pesawat lainnya," ujarnya.

Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok, AKBP Indrawienny Panjiyoga, menjelaskan bahwa temuan jasad Maryadi berawal dari pemantauan tim Basarnas yang sedang berjaga di sekitar lokasi kejadian.

Maryadi, ABK yang Hilang di Muara Angke Ditemukan Tewas Mengapung

Seorang Anak Buah Kapal (ABK) bernama Maryadi (21) yang sebelumnya dilaporkan hilang di perairan Muara Angke, Jakarta Utara, ditemukan tewas

img_title
VIVA.co.id
25 November 2024