Jadi Calon Kapolri, 3 Hal Ini Disebut Harus Dilakukan Listyo Sigit

Listyo Sigit Prabowo.
Sumber :
  • VIVA/Yandi Deslatama

VIVA - Presiden Jokowi telah mengajukan satu nama calon Kapolri Jenderal Idham Azis ke DPR, yakni Komjen Listyo Sigit Prabowo, yang saat ini menjabat sebagai Kepala Bareskrim pada Rabu, 13 Januari 2021. Guru Besar Ilmu Politik dan Keamanan Universitas Padjajaran (UNPAD) Bandung, Muradi, mengatakan penunjukan Komjen Listyo Sigit merupakan hak prerogratif Presiden Jokowi.

Jaksa Agung Ungkit Kembali Isu Brimob Kepung Kejagung, Motifnya Dipertanyakan

“Pak Sigit punya semua kedekatan, punya kemampuan walaupun angkatan lebih muda tapi itu bukan pengalaman yang pertama. Tinggal bagaimana Pak Sigit melakukan konsolidasi,” kata Muradi pada Rabu, 13 Januari 2021.

Maka dari itu, Muradi menyarankan kepada Listyo segera melakukan konsolidasi internal sebelum dilakukan pelantikan oleh Presiden Jokowi. Menurut dia, ada tiga hal yang harus dilakukan Listyo Sigit untuk melakukan konsolidasi internal Polri.

Kompolnas yang Lebih Kuat Dinilai Penting Untuk Pengawasan Polri

“Pertama, kemaskan ‘faksi-faksi’. Orang-orang itu harus diakomodir. Akomodir bisa tiga hal, yakni posisi jabatan, akses, dan kesempatan. Itu saya kira perlu dibuka oleh Pak Sigit agar iramanya sama di internal,” ujarnya.

Baca juga: Komjen Listyo Sigit, Harta Rp8 Miliar Mobil Cuma Fortuner

Jumlah KKB di Papua Berpotensi Bertambah, Kapolri Instruksikan Brimob Lakukan Ini

Kedua, kata Muradi, ia harus memiliki karakteristik program yang berbeda dari sebelumnya. Caranya, membaca visi misi Presiden ada kampanye Pemilu 2019-2024, yaitu penegakan hukum, pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat (harkamtibmas).

“Ini saya kira perlu menjadi isu utama yang harus seirama dengan visi Presiden. Saya kira dengan kedekatan secara psikologis, Pak Sigit bisa memahami konteks itu,” kata dia.

Ketiga, Muradi mengatakan Listyo Sigit harus mengakomodir harapan publik. Karena menurut dia, satu tahun pasca Kapolri Jenderal (Purn) Tito Karnavian, kepolisian agak turun apalagi era Jenderal Idham Azis yang operasionalnya fokus pada eksternal.

“Saya kira Pak Listyo Sigit harus menjaga ritme pekerjaan, yakni ritme kerja dan harapan publik. Ini harus diintegrasikan lagi," katanya.

Dia menambahkan dengan rekam jejak yang  Listyo Sigit punya, akan mampu memberikan visi misi Presiden dalam operasional teknis kepolisian.

"Beliau dekat dengan presiden secara personal dan sering diskusi. Itu saya kira nilai tambah untuk menjernihkan polisi,” katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya