24 Orang Masih Tertimbun Longsor Perumahan di Sumedang
- VIVA/Adi Suparman
VIVA – Sebanyak 24 orang diduga masih tertimbun pasca musibah longsor di Perumahan Pondok Daud Kampung Bojongkondang Desa Cihanjuang Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang Jawa Barat.
Badan SAR Nasional (Basarnas) Provinsi Jawa Barat kembali melakukan pencarian korban yang tertimbun dengan membagi menjadi 3 sektor dan 2 shift yaitu sektor 1 rumah hajatan (50 personel), sektor 2 Masjid An-Nur (50 personel) dan sektor 3 lapangan voli (50 personel).Â
"Korban dalam pencarian yang sebelumnya berjumlah 23 orang bertambah menjadi 24 orang. Adapun hingga kini jumlah korban meninggal dunia sebanyak 16 orang," ujar Kepala Basarnas Jawa Barat, Deden Ridwansyah pada Rabu 13 Januari 2021.
Deden menuturkan, kendala utama yang ditemukan oleh tim di lapangan yaitu cuaca tidak stabil dan curah hujan yang cukup tinggi. Hal ini menyebabkan pergerakan tanah semakin besar yang menyebabkan potensi longsor susulan tinggi.
"Selain itu juga material longsor yang cukup tebal menyulitkan tim di lapangan untuk melakukan pencarian. Tim SAR gabungan tetap optimis dan semangat dapat memaksimalkan pekerjaan dan berharap agar korban satu persatu bisa ditemukan walau dalam keadaaan yang terbatas," katanya.
Deden menambahkan, pihaknya memberlakukan shift dalam pencarian untuk menjaga kekuatan personil agar tetap prima dan menjaga agar personil tidak terlalu kelelahan yang dapat menyebabkan kurang maksimalnya evakuasi korban.Â
Dalam pencarian ini personel yang diturunkan berjumlah 664 orang yang terdiri dari Basarnas, BPBD Prov Jabar dan Sumedang, PUPR, TNI/POLRI, PMI Prov Jabar, Dinkes Sumedang, Rumah Zakat, Potensi SAR Jawa Barat dan Potensi SAR Jawa Tengah.
Manajer Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat, Budi Away Budiman memencatat longsor terjadi dengan cakupan mencapai 3,320 meter persegi. Budi mengungkapkan potensi longsor susulan di lokasi tersebut harus diantisipasi semua pihak.
"Warga sekitar untuk menjauhi lokasi longsor. Dikhawatirkan terjadi longsor susulan," ujarnya.
Seperti diketahui, pada Sabtu, 9 Januari 2021 di lokasi tersebut terjadi longsor akibat hujan deras yang mengakibatkan tebing setinggi 20 meter dan panjang 40 meter ambles. Tebing itu menerjang pemukiman masyarakat sekitar.