Cara Unik Presiden Jokowi Memilih Kapolri

Presiden Jokowi
Sumber :
  • Biro Pers Sekretariat Presiden

VIVA - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD, menyebut nama calon Kapolri yang beredar di media masih sebatas spekulasi. Dia memastikan Presiden Jokowi belum mengirim surat berisi nama ke DPR.

Respons Jokowi soal Putusan MK Hapus Presidential Threshold

Menurut Mahfud, belum ada yang tahu juga siapa pengganti Kapolri Jenderal Idham Aziz tersebut. Mahfud pun membocorkan cara khas yang biasa dilakukan oleh Presiden Jokowi dalam memilih pejabat seperti Kapolri.

Mahfud mengungkapkan, Jokowi biasanya meminta lima draf surat pengusulan nama yang berbeda. Hal itu diungkapkan Mahfud dalam akun Twitternya baru-baru ini.

Pakar Hukum sebut Publikasi OCCRP Fitnah yang Merusak Nama Baik Orang

"Cara khas yang sering dilakukan Presiden dalam memilih pejabat: Meminta dibuatkan 5 draf surat pengusulan yang berisi nama-nama yang berbeda," kata @mohmahfudmd.

Baca juga: Nama Komjen Listyo Disebut Dikirim Jokowi, DPR: Belum Ada

Bela Jokowi, PSI Singgung Barisan Sakit Hati di Balik Publikasi Riset OCCRP

Kemudian, dari lima surat itu Presiden Jokowi hanya menandatangani satu surat nama saja. Sementara surat yang berisi nama-nama lain, menurut Mahfud, akan diabaikan oleh sang presiden.

"Pada saat yang tepat beliau tanda tangani salah satu sedangkan draf surat yang tidak ditandatangani dimusnahkan," ujarnya.

Cara demikian membuat hanya presiden sendiri yang tahu siapa nama pejabat yang dipilihnya nanti. Sehingga orang-orang baru tahu nama tersebut setelah ada pengumuman dari presiden.

"Jadi tak ada yang tahu kecuali setelah diumumkan secara resmi," kata Mahfud. (ase)

Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) di kawasan Jakarta Pusat, Senin, 18 November 2024

OCCRP Akui Tak Punya Bukti, Muruah Jokowi Dinilai Tetap Terjaga di Mata Dunia

Dalam situs resminya, OCCRP mengakui tidak punya bukti Jokowi terlibat dalam korupsi untuk keuntungan finansial pribadi selama jadi Presiden.

img_title
VIVA.co.id
3 Januari 2025