KNKT: Sistem Pesawat Sriwijaya Air SJ182 Masih Berfungsi Sebelum Jatuh

Maskapai Sriwijaya Air
Sumber :
  • Ist

VIVA – Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyatakan sistem pesawat Sriwijaya Air SJ 182 masih berfungsi dan mampu mengirim data sebelum jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, pada Sabtu, 9 Januari 2021, pukul 14.40 WIB.

Masa Tenang Pilkada, Car Free Day di Sudirman-Thamrin Tidak Diberlakukan pada 24 November 2024

Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono dalam keterangan resminya di Jakarta menjelaskan, pihaknya telah mengumpulkan data radar ADS-B dari Perum Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Airnav Indonesia).

Dari data tersebut, tercatat pesawat mengudara pada pukul 14.36 WIB, terbang menuju arah Barat Laut dan pada pukul 14.40 WIB pesawat mencapai ketinggian 10.900 kaki. Namun selanjutnya pesawat mulai turun dan data terakhir pesawat berada pada ketinggian 250 kaki.

Polisi Tetapkan 4 Orang Jadi Tersangka Kasus Penganiayaan Anak yang Dituduh Curi Uang di Tangerang

"Terekamnya data sampai dengan 250 kaki, mengindikasikan bahwa sistem pesawat masih berfungsi dan mampu mengirim data. Dari data ini kami menduga bahwa mesin masih dalam kondisi hidup sebelum membentur air," katanya, Selasa, 12 Januari 2021.

Data lain yang didapat KNKT dari KRL Rigel adalah sebaran puing-puing (wreckage) memiliki besaran dengan lebar 100 meter dan panjang 300-400 meter.

Dapat Hibah 5 Juta Blangko dari Kemendagri, Pemprov Jakarta Jamin Cetak KTP Kini Hanya 15 Menit

"Luas sebaran ini konsisten dengan dugaan pesawat tidak mengalami ledakan sebelum membentur air," katanya.

Dia menambahkan temuan pesawat yang telah dikumpulkan Basarnas, salah satunya adalah bagian mesin turbine disc dengan fan blade yang mengalami kerusakan.

"Kerusakan pada fan blade menunjukkan bahwa kondisi mesin masih bekerja saat mengalami benturan. Hal ini sejalan dengan dugaan sistem pesawat masih berfungsi sampai dengan pesawat pada ketinggian 250 kaki," katanya.

Terkait upaya pencarian kotak hitam, yakni flight data recorder (FDR) dan cockpit voice recorder (CVR) telah menangkap sinyal dari locator beacon.

"Dari sinyal yang diperoleh sudah dilakukan pengukuran dengan triangulasi dan telah dilakukan perkiraan lokasi seluas 90 meter persegi. Sejak pagi hari ini, tim penyelam sudah mencari di lokasi yang sudah diperkirakan,” katanya.

Soerjanto mengatakan proses investigasi masih terus berlangsung dan akan melakukan kegiatan, antara lain melanjutkan pencarian kotak hitam, pengumpulan data pesawat dan awak pesawat, melakukan beberapa wawancara dengan pihak terkait dan kegiatan lainnya. (Ant/ase)

Baca juga: Penyerahan Jasad Korban Sriwijaya Air Okky Bisma Tergantung Keluarga

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya