Jimly soal Calon Kapolri: Bisa yang Dekat Presiden meski Paling Muda
- VIVAnews/Reza Fajri
VIVA – Bursa calon kapolri pengganti Jenderal Idham Azis yang akan memasuki masa pensiun semakin menguat. Bahkan, Kompolnas yang diketuai Mahfud MD telah menyerahkan lima nama kandidat calon kapolri untuk dipilih Presiden Joko Widodo.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Jimly Asshiddiqie berharap Presiden Jokowi segera menyerahkan nama calon kapolri ke DPR, agar kapolri terpilih bisa langsung menjalankan tugasnya
“Yang mana saja yang dipilih mesti didukung, yang penting cepat dapat persetujuan DPR supaya segera ada kepastian di tengah banyaknya masalah yang menerpa bangsa kita,” tulis Jimly di akun Twitter @JimlyAs yang dikutip, Selasa 12 Januari 2021.
Terkait nama-nama yang diajukan Kompolnas kepada Presiden Jokowi, seperti Wakapolri Komjen Pol Gatot Edy Pramono, Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafly Amar, Kabareskrim Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo, Kalemdiklat Polri Komjen Pol Arief Sulistyanto, dan Kabaharkam Polri Komjen Agus Andrianto, anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Dapil DKI Jakarta ini memprediksi bisa saja pengganti Idham Azis adalah sosok yang dekat dengan Jokowi, meskipun dari sisi usia tergolong paling muda.
“Bisa saja yang dipilih Presiden yang dinilai paling dekat dengan dia, meskipun paling muda,” katanya.
Sebelumnya, anggota Komisi III DPR RI, Jazilul Fawaid menyatakan DPR belum menerima surat dari Presiden terkait fit and proper test calon kapolri baru, untuk menggantikan Jenderal Pol Idham Azis yang akan memasuki masa pensiun.
“Setahu saya, DPR belum terima surpres cakapolri. Kemungkinan Rabu Wage baru dikirim atau diterima DPR,” kata Jazilul saat dihubungi, Senin 11 Januari 2021.
Meski begitu, politikus PKB ini mengakui dari nama-nama jenderal bintang tiga yang menjadi kandidat calon kapolri, Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo yang mempunyai kemungkinan kuat diajukan Presiden Jokowi ke DPR.
“Insya Allah satu nama. Pak Listyo Sigit Prabowo calon kuat dan pantas,” jelasnya.
OCCRP Akui Tak Punya Bukti, Muruah Jokowi Dinilai Tetap Terjaga di Mata Dunia
Dalam situs resminya, OCCRP mengakui tidak punya bukti Jokowi terlibat dalam korupsi untuk keuntungan finansial pribadi selama jadi Presiden.
