Cerita Pilu Sri Ingat Momen Terakhir Ortu Sebelum Naik Sriwijaya Air

14 kantong jenazah untuk 14 potongan tubuh milik korban Sriwijaya Air SJ1-82
Sumber :
  • VIVA/Andrew Tito

VIVA –  Kecelakaan tragis Sriwijaya Air SJ-182 menyisakan cerita pilu bagi keluarga korban. Mereka punya kenangan terakhir bertemu dengan keluarga, saudara sebelum menaiki pesawat nahas tersebut.

Astrid Kuya Soroti Anggaran Pagar dan Laptop Sekolah di Kepulauan Seribu Capai Rp 1,4 M

Salah satunya diceritakan warga Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, Sri Wahyuni. Ia mengatakan kedua orangtuanya yakni Supiatno-Rusni adalah penumpang Sriwijaya Air SJ-182. 

Pun, adik kandungnya juga ikut bersama kedua ortunya hendak pergi ke Pontianak, Kalimantan Barat. Ia bilang ortunya sempat kirim video terkait kondisi di dalam pesawat sebelum terbang.

Jika Jadi Wagub Jakarta, Rano Karno Bakal Buat SPBU Apung untuk Warga Kepulauan Seribu

"Komunikasi terakhir sama mamaku, aku pas ada dalam bandara. Sebelum naik pesawat dia sempat PP kan aku. Cuma ngelihatnya karena mamaku cuma bicara dengan anakku. Tidak lama bicara, jaringannya sudah jelek, menghubungkan ulang sudah mati saja. Endak lama naik pesawat, lalu kirim video di dalam pesawat," kata Sri dalam acara Kabar Petang tvOne yang dikutip VIVA, Selasa, 12 Januari 2021.

Namun, perasaan Sri mulai cemas saat pamannya mendatangi rumahnya. Sebab, informasi dari tetangga di rumah bahwa ada pesawat Sriwijaya Air tujuan Pontianak jatuh kecelakaan.

Jenazah Pilot dan FO Pesawat SAM Air Tiba di Bandara Soetta

Saat itu, Sri diminta paman terus coba menghubungi ponsel ayah dan ibunya. Tapi, nomor ponsel sudah tak aktif.

Sri pun mengecek media sosial untuk melihat jadwal penerbangan pesawat menuju Pontianak.

"Lalu, endak lama lihat berita sudah muncul semua. Terus kita cek di Google, kapal-kapal apa saja yang terbang ke Pontianak pada hari itu. Pengen di dapat kapal yang terbang hanya kapal Sriwijaya. Dicek nama penumpang sudah ada nama bapak saya, mama saya, sama adik saya," tutur Sri dengan mata berkaca-kaca.

Ia menceritakan bahwa ortu dan adiknya ke Pontianak karena ingin mengunjungi kampung halaman dari ayahnya. Kata dia, ketiga anggota keluarganya itu berangkat dari rumah menuju bandara di Makassar pada Kamis pagi, 7 Januari 2021.

"Lalu kapalnya terbang Makassar ke Jakarta pada pukul 1 siang. Lalu, kapalnya transit di Jakarta karena juga mau sambung rapid test di sana. Kebetulan hasilnya baru keluar. Dan dua hadi kemudian tepatnya pada hari Sabtu," ujar Sri.

Pesawat Sriwijaya Air nomor register PK-CLC SJ 182 dengan rute Jakarta-Pontianak mengalami kecelakaan pada Sabtu, 9 Januari 2021. Pesawat yang mengangkut 62 orang itu dilaporkan hilang kontak pada sekitar pukul 14.40 WIB. 

Pesawat tersebut diperkirakan jatuh di perairan Kepulauan Seribu. Tim SAR gabungan sampai hari ini masih terus melakukan pencarian korban, puing pesawat Sriwijaya Air SJ-182, dan kotak hitam atau black box.

Adapun 62 orang dalam pesawat tersebut yaitu 56 penumpang dengan rincian 46 penumpang dewasa, tujuh anak-anak, dan tiga orang bayi. Untuk kru pesawat terdapat 12 orang. 

Baca Juga: Sinyal Black Box Sriwijaya Air Terdeteksi, Arus Jadi Kendala Pencarian

 

Istimewa

Bupati Kepulauan Seribu Junaedi Meninggal Dunia

Bupati Kepulauan Seribu Junaedi dikabarkan meninggal dunia pada Rabu 13 November 2024 hari ini.

img_title
VIVA.co.id
13 November 2024