Duka Nanik: Putri dan Dua Cucunya Jadi Korban Tragedi Sriwijaya Air
- Polda Jatim
VIVA – Rona kesedihan masih tampak di wajah Nanik Mardiati Zarkasi kala ditemui petugas Disaster Victim Identification (DVI) Bidang Kedokteran dan Kesehatan Kepolisian Daerah Jawa Timur di rumahnya Jalan Yos Sudarso, Desa Tulungrejo, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, pada Senin, 11 Januari 2021.
Nanik pantas sedih. Sebab, putrinya, Rahmania Ekananda (40 tahun), dan dua cucunya, Fazila Ammara (6 tahun) dan Fathima Ashalina (2,5 tahun), turut menjadi korban tragedi Sriwijaya Air yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada Sabtu siang, 9 Januari 2021. Petugas DVI menemui Nanik untuk mengambil sampel DNA untuk identifikasi korban.
Rahmania, kedua putri, dan pengasuh anaknya, terbang dari Jakarta menuju Pontianak dengan menumpangi pesawat Sriwijaya Air SJ-182. Rahmania berencana menyusul suaminya yang bertugas sebagai Kepala Dinas Logistik di Lanud Supadio Pontianak, Kolonel (Tek) Akhmad Khaidir. Sang suami sudah menunggu di Bandara Pontianak, hingga kemudian diterima informasi pesawat nahas itu hilang kontak.
Baca: Firasat Fadly Korban Sriwijaya Air, Foto Bareng 3 Generasi Akhir 2020
Nanik menyatakan, Rahmania terakhir pulang ke Kediri pada Desember 2020. Tiga pekan lamanya putri dan cucunya berada di kampung kelahiran. Kontak terakhir ialah saat Rahmania berada di Bandara Soekarno-Hatta sebelum pesawat SJ-182 terbang. Saat itu Rahmania mengabarkan pesawat yang akan ditumpangi mengalami delay.
Anggota keluarga Rahmania, Dwi Agung, menuturkan bahwa pihaknya kini pasrah atas musibah yang menimpa. Keluarga menyerahkan kepada para petugas berwenang yang hingga kini melakukan pencarian korban, termasuk Rahmania dan dua putrinya.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Timur Kombes Pol Gatot Repli Handoko sebelumnya menuturkan, untuk mengkroscek data dan proses identifikasi, tim DVI meluncur ke rumah korban di Pare, Kediri. Sampel DNA diambil sebagai bagian dari proses identifikasi korban.
Dengan demikian, untuk sementara ini sudah ada empat orang asal Jawa Timur yang turut menjadi korban tragedi Sriwijaya Air SJ-182. Selain tiga orang asal Kediri itu, ada pula pria bernama Fadly Satrianto, kopilot Nam Air asal Surabaya. Sampel DNA dari keluarga Fadly sudah diambil di RS Bhayangkara Surabaya pada Minggu pagi.
Gatot menuturkan, sampel DNA keluarga korban nantinya akan dikirim ke laboratorium DVI Dokes Polri di Kramat Jati, Jakarta. "(DVI Polda Jatim) memback up pengumpulan post-ante mortem," ujarnya.
Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak dilaporkan hilang kontak pada Sabtu sore, 9 Januari 2021. Pesawat yang bertolak dari Bandara Soekarno-Hatta tersebut mengangkut sebanyak 56 penumpang, yang terdiri dari 46 penumpang dewasa, 7 penumpang anak-anak, dan 3 orang bayi. (ase)