PMII: Radikalisme Masih Ada dan Ancam Stabilitas Keamanan

Ilustrasi penangkapan terduga teroris
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana

VIVA – Tim gabungan Detasemen 88 Antiteror Polri bersama tim Gegana Polda Sulsel dan aparat Polrestabes Makassar menembak mati dua orang yang diduga teroris jaringan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di Jalan Boulevard, Kecamatan Biringkanaya, Makassar pada Rabu, 6 Januari kemarin.

RI Terima 1,35 Juta Job Order per Tahun dari Luar Negeri tapi Hanya Bisa Salurkan 287 Ribu

Menanggapi peristiwa itu, Ketua Bidang OKP Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) Muhammad Syarif Hidayatullah mengapresiasi langkah yang dilakukan pihak kepolisian.

"Saya kira ini patut kita apresiasi. Ini sudah menjadi tanggungjawab pihak kepolisian untuk menjaga keamanan masyarakat dan negara dari ancaman terorisme," ujarnya kepada wartawan, Minggu, 10 Januari 2020.

BNPT dan PNM Perkuat Kolaborasi Pencegahan Radikalisme Melalui Pemberdayaan Ekonomi

Namun, lanjut Syarif, peristiwa ini menunjukkan bahwa jaringan terorisme itu sudah menyebar ke daerah-daerah di Indonesia.

"Peristiwa ini membuka mata kita, ternyata jaringan terorisme sudah menyebar ke daerah-daerah di Indonesia, termasuk Sulawesi Selatan. Radikalisme dan terorisme itu masih ada dan tumbuh di tengah-tengah masyarakat yang setiap saat bisa mengancam stabilitas keamanan. Jaringan ini yang harus dibongkar pihak kepolisian," kata pemuda asal Indonesia Timur ini.

Ketua Parlemen Iran Sebut Kemunculan Teroris di Suriah Bagian Skema Zionis-AS

Oleh karena itu, menurut Syarif, pemerintah mesti meningkatkan kerjasama dengan berbagai elemen masyarakat dalam upaya mencegah pemahaman radikalisme dan terorisme.

"Selain upaya penangkapan dan penindakan kelompok radikalisme dan terorisme, penting juga melakukan pendidikan penguatan wawasan kebangsaan dalam membangun rasa nasionalisme dan rasa memliki serta peduli terhadap NKRI kepada masyarakat sampai ke daerah-daerah," ujarnya.

Ia juga menyerukan kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk selalu menjaga stabilitas NKRI. "Bukan tidak mungkin di setiap daerah itu ada benih-benih radikalisme dan jejaring terorisme. Mereka akan melakukan provokasi, juga menakut-nakuti masyarakat untuk merusak stabilitas daerah dan negara kita. Olehnya itu mari kita jaga bersama stabilitas NKRI. Jangan mudah terprovokasi," kata mantan Ketua PKC PMII Sulsel ini.

Baca juga: 2 Teroris yang Ditembak Mati di Makassar Pernah Dicegah ke Suriah

Ilustrasi Densus 88 geledah rumah terduga teroris

3 Teroris MIT Ditangkap Densus 88, Peran dan Tugas Masing-masing Diungkap

Tiga terduga teroris yang merupakan bagian dari jaringan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) berhasil ditangkap pada Kamis kemarin di Sulawesi Tengah.

img_title
VIVA.co.id
21 Desember 2024