3 Kali Diterobos Seaglider Asing, Bukti Lemahnya Pertahanan RI
- bbc
Perketat pertahanan
Ke depan, kata Yudo, TNI AL akan memperketat pengawasan kapal-kapal riset di perairan Indonesia yang diduga menggunakan seaglider.
"Seaglider ini tidak ada impunitasnya sehingga tidak ada aturan baik di UNCLOS maupun aturan internasional dan nasional apakah digolongkan alat perang atau tidak.
"Sehingga yang kita waspadai dengan alat-alat ini adalah kapal yang mengendalikan, kita cek apakah dalam pengoperasian ada kerja sama atau ilegal masuk ke wilayah kita," katanya.
Anggota Komisi I bidang Pertahanan DPR Dave Laksono, mengatakan kejadian ini menjadi peringatan bagi pemerintah untuk melakukan peningkatan sistem pertahanan dan pengawasan wilayah kedaulatan Indonesia.
"Dan juga membuka komunikasi intens dengan negara-negara asing yang kita curigai mengirim peralatan tersebut. Ini harus dikatakan agak kecolongan dari pihak Indonesia," kata Dave.
Menurut Dave, kekuatan TNI AL masih belum memadai sehingga perlu ditambah dan dikembangkan baik dari sisi personel, peralatan hingga teknologi.
"Kita perlu mengembangkan industri dalam negeri juga untuk menciptakan teknologi terbaru, seperti dengan kampus-kampus, juga tidak lupa sharing technology dengan negara lain," katanya.
Militer Indonesia pernah menjadi kekuatan terbesar yang ditakuti pada era Presiden Soekarno di tahun 1960-an dengan memiliki 12 kapal selam jenis Whiskey, puluhan kapal tempur, ratusan pesawat tempur dan alutsista lainnya.
Pada tahun 2020, kekuatan militer Indonesia menempati posisi 16 dunia, tepat di bawah Pakistan dan di atas Arab Saudi, di mana kekuatan terbesar dikuasai Amerika Serikat, lalu diikuti Rusia, China dan India.