Gunung Merapi Muntahkan Guguran Lava Pijar 19 Kali dalam Sehari
- VIVA/Fajar Sodiq
VIVA – Aktivitas Gunung Merapi meningkat pada Kamis, 7 Januari 2021, sebagaimana laporan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta. Terjadi sedikitnya 4 kali awan panas guguran sepanjang hari kemarin.
Dalam keterangannya pada Jumat, 8 Januari 2021, Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida, menyatakan, awan panas guguran pertama terjadi pada pukul 08.02 WIB dengan tinggi kolom 200 meter dan jarak luncur kurang dari 1 kilometer.
Awan panas guguran itu tercatat di seismogram memiliki amplitudo 28 mm dan durasi 155 detik dan mengarah ke Kali Krasak.
Baca: Aktivitas Kegempaan di Gunung Merapi Konsisten Meningkat
Awan panas guguran berikutnya terjadi pukul 12.50 WIB, yang tercatat di seismogram dengan amplitudo 21 mm dan durasi 139 detik. Tinggi kolom teramati 200 meter di atas puncak, jarak luncur sekitar kurang lebih 300 meter ke arah Kali Krasak.
Awan panas guguran ketiga terjadi pukul 13.15 WIB yang teramati memiliki amplitudo 10 mm dan durasi 101 detik. Guguran meluncur dengan jarak kurang lebih 400 meter dan mengarah ke Kali Krasak.
Awan panas keempat terjadi pada pukul 14.02 WIB dengan amplitudo 10 mm dan durasi 92 detik. Peristiwa yang terakhir tidak teramati secara visual karena cuaca di sekeliling Gunung Merapi berkabut.
Guguran lava pijar, Hanik melaporkan, terjadi sebanyak 19 kali. Guguran yang terjauh mencapai jarak maksimal 800 meter dari puncak Gunung Merapi dan mengarah ke Kali Krasak.
Selama pemantauan pada Kamis tercatat ada 117 kali gempa guguran, 99 kali gempa embusan, 251 kali gempa fase banyak, dan 45 kali gempa vulkanik dangkal.
BPPTKG Yogyakarta masih menetapkan Gunung Merapi pada status siaga atau level III. Penetapan status siaga sejak 5 November 2020. BPPTKG merekomendasikan radius bahaya Gunung Merapi berada 5 kilometer dari puncak.