Wali Kota Pertanyakan Kebijakan Siaga Satu COVID-19 untuk Depok

Wali Kota Depok, Mohammad Idris
Sumber :
  • VIVA/Zahrul Darmawan

VIVA – Wali Kota Depok Mohammad Idris akhirnya berbicara atas informasi yang menyebut kota yang dia pimpin dalam kondisi siaga satu dalam penyebaran COVID-19. Dia mengaku sama sekali tidak mengetahui alasan penetapan status itu, apalagi konsekuensi-konsekuensinya.

CIA Duga Kuat COVID-19 dari Kebocoran Laboratorium di Wuhan, China Bereaksi Keras

“Dapat disampaikan bahwa pertama mengenai informasi kebijakan siaga satu, saat ini kami belum menerima parameter dan indikator-indikator siaga satu yang dimaksudkan,” katanya, Kamis, 7 Januari 2021.

Karena belum jelas, Idris mengimbau masyarakat, terutama warga Kota Depok, untuk tidak berlebihan menanggapi kabar itu. Pemerintah Depok akan mengklarifikasinya kepada pemerintah provinsi Jawa Barat.

CIA Duga COVID-19 Berasal dari Kebocoran Laboratorium di China, Menurut Media AS

Baca: Orang Pertama Disuntik, Jokowi Ingin Tunjukan Vaksin COVID-19 Aman

Yang pasti, dia mengingatkan, sementara ini memang masih ada masalah perbedaan data jumlah kasus COVID-19 antara pemerintah Depok dengan pemerintah pusat, yakni Kementerian Kesehatan. Pemerintah Depok sudah mengkomunikasikan itu kepada Kementerian Kesehatan sejak Oktober 2020.

Dedi Mulyadi Merasa ‘Ditampar’ Karena 140 Ribu Rumah di Jawa Barat Gelap tanpa Listrik

“Karena pengendali data ada di provinsi, yaitu Pikobar (Pusat Informasi dan Koordinasi Wabah Penyakit dan Bencana Jawa Barat). Kami juga sudah komunikasi dengan Pusdatin Kemenkes, dan Pusdatin Kemenkes sudah siap melakukan bridging data antara pusat dengan Depok,” katanya.

Atas dasar itu, Idris berharap Pikobar dapat memberikan akses dan ikut bersama-sama menyelesaikan masalah itu. Masalah data itu penting, karena di antaranya menentukan satu daerah sebagai zona merah COVID-19. (ase)

Jubir baru Kementerian Luar Negeri China Mao Ning menjalankan tugas perdana

CIA Dukung Teori COVID-19 dari Kebocoran Lab di China, Beijing Minta AS Stop Manipulasi

China meminta AS berhenti mempolitisasi dan memanipulasi isu asal-usul virus corona, berhenti mencemarkan nama baik negara lain, dan berhenti melemparkan kesalahan.

img_title
VIVA.co.id
28 Januari 2025