Komnas HAM Finalisasi Penyelidikan Tewasnya 6 Laskar FPI

Polisi melakukan rekonstruksi penembakan 6 anggota FPI di Tol Cikampek Km 50
Sumber :
  • ANTARA

VIVA – Komisi Nasional (Komnas) Hak Asasi Manusia (HAM) menyatakan terus melakukan penyelidikan terkait tewasnya enam laskar Front Pembela Islam (FPI) di Tol Jakarta-Cikampek, Karawang, Jawa Barat.

Penembakan Massal di Towson Maryland, 1 Tewas dan 9 Luka-luka

Pada hari ini tim Penyelidik Komnas HAM telah meminta keterangan kepada ahli Psikologi Forensik. 

"Hari ini kami meminta keterangan dari ahli psikologi forensik terkait rekaman atau voice note yang kami dapat," kata Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara dihubungi awak media, Selasa, 5 Januari 2021.

Kapolda Akui Oknum Polisi Penembak Warga di Kalteng Terbukti Konsumsi Sabu

Beka menjelaskan, keterangan dari para ahli dan saksi sudah memasuki tahap akhir penyelidikan. Sehingga, semakin membawa titik terang kepada Komnas HAM untuk menyusun kepingan puzzle dari insiden mematikan tersebut. 

"Ini tahap akhir jadi membawa terang dan memudahkan untuk melihat konstruksi peristiwanya secara utuh," kata Beka. 

KKB Serang Dua Anggota Polisi Hingga Tewas, Satu Warga Sipil Terluka

Saat ini, Beka mengatakan, pihaknya masih mengkonsolidasikan semua temuan dan keterangan yang ada. Hasil dari temuan dan keterangan tersebut yang akan dimasukkan ke dalam laporan lengkap Komnas HAM. 

"Paling lambat dua minggu kami akan sampaikan laporan lengkap kami," kata Beka. 

Diketahui tim penyelidikan Komnas HAM hingga kini sudah memeriksa sebanyak 30-an anggota Kepolisian. Dari puluhan anggota Kepolisian itu, beberapa di antaranya disebut merupakan eksekutor dalam peristiwa di jalan Tol Japek Km 50.

Ketua Tim Penyelidikan, Choirul Anam mengatakan, dari anggota Kepolisian yang diperiksa, sedikitnya ada tujuh nama yang diidentifikasi sebagai pelaku penembakan

“Dari tujuh, enamnya kita sudah kita periksa dan kita minta keterangan langsung. Yang satu sakit. Mereka ini yang ikut rekonstruksi (versi kepolisian). Dari pengakuan mereka, eksekutor,” kata Anam.

Namun Anam menolak membeberkan nama dari para anggota kepolisian yang mengaku sebagai pelaku penembakan tersebut. Sebab, menurutnya, tim penyelidik masih melakukan pendalaman dan verifikasi silang untuk memastikan rangkaian peristiwa, pelaku, serta para terlibat dalam insiden penembakan tersebut.

“Apa pun yang terkait substansi dan kesimpulan, kita belum umumkan tapi ini kita sudah 90 persen untuk kesimpulan,” ujarnya. 

Anam menambahkan, tim penyelidikan Komnas HAM sejatinya juga menemukan fakta lain dalam observasi di lokasi kejadian yakni adanya satuan bersenjata lain yang ada di titik-titik dekat lokasi kejadian saat malam penembakan.

Satuan bersenjata lain tersebut yaitu para regu pengamanan pengawalan vaksin COVID-19.

“Kita sudah konfirmasi dan meminta keterangan terkait itu. Itu (regu bersenjata lain) memang ada. Kita sudah meminta keterangan dan itu tidak ada kaitannya (dengan penembakan),” kata Anam.

Dia menambahkan, satuan bersenjata lain tersebut memang tersebar di beberapa titik tol Jakarta-Cikampek untuk pengamanan jalur vaksin COVID-19 menuju Bandung, Jawa Barat (Jabar), Senin, 7 Desember 2020.

“Bahwa, itu (pasukan lain) memang disebar untuk (pengamanan) vaksin. Jadi bukan hanya di kilometer 50. Memang ada pengawalan (vaksin) COVID,” kata Anam.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya