Seribuan Sekolah dan PAUD di Kota Padang Mulai Pembelajaran Tatap Muka
- Andri Mardiansyah/ VIVA.
VIVA – Sebanyak 575 unit sekolah, dengan rincian 447 sekolah dasar dan 98 unit sekolah menengah pertama (SMP) baik negeri maupun swasta di Kota Padang, Sumatera Barat, Senin pagi 4 Januari 2021, kembali melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
Kebijakan ini, sejurus dengan kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang sudah memutuskan penyelenggaraan pembelajaran semester genap dimulai pada hari ini.
Baca juga: Awal Perdagangan 2021, Rupiah Menguat Rp13.800 Per Dolar AS
PTM itu dengan tetap mengacu kepada Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Semester Genap Tahun Ajaran dan Tahun Akademik 2020/2021 di masa pandemi COVID-19.
“Kegiatan PTM, mulai hari ini dilaksanakan. Laporan yang kita terima, ada 22 satuan pendidikan yang masih belum menerapkan sekolah tatap muka. Swasta semua,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang Habibul Fuadi, Senin 4 Januari 2021.
Selain satuan pendidikan SD dan SMP, kata Habibul, di sektor Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kota Padang, pagi ini juga sudah melaksanakan kegiatan Pembelajaran Tatap Muka. Terdata, ada 700-an lebih PAUD yang hari ini juga belajar tatap muka.
Untuk satu kelas, hanya berisikan maksimal lima murid. Sementara itu, untuk SD dan SMP berisi setengah dari total jumlah siswa per kelas.
“PAUD berisi maksimal lima orang. Untuk SD dan SMP berjumlah setengah dari jumlah total per kelas. Dibagi menjadi shif A dan B. Shif A datang ke sekolah Senin sampai Rabu, yang shif B belajar daring. Pun sebaliknya,” ujar Habibul Fuadi.
Meski sudah menerapkan Pembelajaran Tatap Muka, Habibul Fuadi menegaskan, pihaknya akan terus memantau perkembangan. Pertemuan tatap muka hari ini, masih dalam tahapan uji coba hingga Februari mendatang.
Apabila tidak ada kendala, maka PTM akan dilanjutkan. Jika sebaliknya, ada temuan kasus baru COVID-19, pihaknya akan melakukan kajian terlebih dahulu.
“Jika ada temuan kasus baru, maka akan ditelaah terlebih dahulu. Selama uji coba ini, pertemuan di sekolah akan berlangsung selama tiga jam dimulai dari pukul 08.00 WIB,” tutur Habibul Fuadi. (art)