Siswa SMK Matallo Toraja Ubah Sampah Plastik Jadi Paving Block
- dw
Diapresiasi aktivis lingkungan
Para siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler ini mengaku bahwa tekad untuk mengurangi sampah plastik menjadi motivasi mereka.
"Alasan kami mengolah sampah plastik ini karena kami sadar akan lingkungan, sampah plastik tidak bisa terurai dalam tanah meskipun itu berpuluh-puluhan tahun, sampah plastik dapat menyebabkan banyak masalah di sekitar kita, contohnya jika sungai tersumbat ataupun itu got, air akan naik ke jalanan menyebabkan banjir hingga dapat merusak jalanan,” jelas Ruth Patantan, siswi SMK Matallo.
Kegiatan ekstrakurikuler ini pun diapresisasi oleh aktivis lingkungan Yuliana Bubun Rantetau. Ia berharap, akan ada kerja sama antara tempat pengolahan sampah lokal dengan SMK Matallo dan juga dukungan dari pemerintah setempat.
"Kami berharap ke depan kami bisa bekerja sama dengan mereka, jadi untuk sampah-sampah yang tidak bisa kami kelola di sini mungkin kami akan serahkan kepada mereka, dan sampah-sampah yang mereka tidak bisa buat paving block kami juga bisa terima. Harapan kami ke depan bahwa semua pihak bisa menunjang kegiatan kami ini, baik kegiatan kami disini maupun di SMK Matallo”, ungkap Yuliana.
Dari kurang lebih 100 karung sampah, sekitar 70 karung telah dibuat menjadi 40 paving block. Hasilnya pun telah dimanfaatkan pihak sekolah serta masyarakat lokal setempat. (na/pkp)
Simak video-video bertema lingkungan di kanal Youtube DW Indonesia.