Rombongan Moge yang Melintasi Jalur Mobil Jembatan Suramadu Minta Maaf
- VIVA/Nur Faishal
VIVA – Rombongan pengendara motor gede (moge) sempat viral setelah terekam CCTV melintar di jalur roda empat (R-4) Jembatan Suramadu, Jawa Timur, beberapa waktu lalu. Difasilitasi Harley Davidson Club Indonesia (HDCI) Surabaya, para pemoge itu pun meminta maaf kepada kepolisian dan masyarakat.
Jembatan Suramadu memang terbagi dua jalur. Jalur paling kiri dikhususkan untuk kendaraan roda dua, sementara di tengah khusus untuk kendaraan roda empat atau lebih. Kedua jalur dibatasi pagar besi. Saat rombongan pemoge, MR, KAD, dan DR, terekam CCTV melintas di jalur R-4 beberapa waktu lalu, maka hebohlah dunia maya.Â
Mendampingi pemoge yang viral itu, HDCI Surabaya langsung bertindak cepat dan mendatangi Markas Kepolisian Resor Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Di hadapan pimpinan kepolisian, mereka meminta maaf dan menjelaskan duduk perkara sebenarnya. "Sudah (minta maaf)," kata Kepala Polres Pelabuhan Tanjung Perak, AKBP Ganis Setyaningrum, dihubungi VIVA pada Kamis, 31 Desember 2020.
Baca: Lima Moge Milik Pengeroyok TNI di Bukittinggi Dipastikan Bodong
Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Pelabuhan Tanjung Perak AKP Sigit Indra P menjelaskan, para pemoge itu tidak hanya meminta maaf kepada polisi dan masyarakat, melainkan juga menulis surat pernyataan tidak akan mengurangi perbuatannya.
Ia menjelaskan, para pemoge itu adalah orang Medan, Sumatera Utara, dan baru sampai di Surabaya, Jawa Timur. Mereka kemudian berjalan-jalan dan melintasi Jembatan Suramadu. Karena tidak tahu, mereka melintas di jalur roda empat. Karena itulah polisian hanya memberikan teguran, tidak menindak dengan penilangan. "Intinya, mereka tidak tahu kalau itu khusus jalur roda empat," ujar Sigit.
Sekretaris HDCI Surabaya Sandy Bramantya menyampaikan bahwa organisasinya membantu polisi mencari identitas ketiga pengendara moge itu dan memfasilitasi untuk meminta maaf kepada aparat dan masyarakat. "Mereka sendiri yang sportif mengaku dan meminta maaf," katanya.
Selama ini, katanya, HDCI Surabaya menjadi pelopor keselamatan tertib berlalu lintas dan bersinergi dengan TNI dan Polri. Karena itu, ia mengimbau kepada para pengendara moge, terutama anggota HDCI Surabaya, untuk selalu tertib saat berkendara. "Kasus ini bisa dijadikan contoh dan jangan sampai diulangi lagi," katanya.
Pengurus HDCI Surabaya yang ikut memfasilitasi permintaan maaf ke kepolisian, Edo Lukito, menyampaikan bahwa kejadian ini agar dijadikan pembelajaran untuk semua pengguna kendaraan bermotor, khususnya penghobi motor besar agar selalu mematuhi peraturan lalu lintas dan tidak bertindak arogan demi menghargai dan menghormati sesama pengendara yang lain. (ase)