Tenaga Medis Kurang, RS Utama COVID-19 di Malang Rekrut Relawan
- VIVAnews/Lucky Aditya
VIVA – Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) di Malang merekrut 46 tenaga medis sebagai relawan untuk memaksimalkan penanganan COVID-19 di rumah sakit itu. Rekrutmen relawan karena mereka kekurangan tenaga medis akibat kasus COVID-19 yang terus meningkat dan menyebabkan ruang isolasi mereka penuh.Â
"Kami sudah menerima relawan mulai dokter, perawat, radiografi dan tenaga lainnya yang siap bertugas di ruang perawatan COVID-19. Sudah kami dapatkan sebanyak 46 relawan tenaga medis dan sudah terseleksi," kata Kepala Subbagian Humas RSSA Malang, Donny Iryan, pada Selasa 29 Desember 2020.Â
Para relawan tenaga medis itu dikontrak selama masa pandemi. Mereka sebelumnya telah menjalani pelatihan mulai pengetahuan alat pelindung diri (APD), perawatan pasien COVID-19, protokol kesehatan sampai komunikasi efektif.
Baca: Satgas Sebut Masyarakat di 12 Daerah Masih Abai Protokol COVID-19
RSSA sekarang memiliki 83 tempat tiur untuk isolasi pasien COVID-19. Mereka mengajukan penambahan tempat tidur sebanyak 53 unit kepada pemerintah provinsi Jawa Timur menyusul lonjakan kasus COVID-19 di sana. Sementara yang sudah dapat dioperasikan hari ini masih 113 bed isolasi.Â
Jumlah tenaga medis yang dimiliki RSSA sebelumnya sebanyak 300 orang yang bertugas di ruang incovid atau bed isolasi. Dengan tambahan itu total tenaga medis di RSSA sebanyak 346 orang. RSSA meminta masyarakat untuk menjaga protokol kesehatan pencegahan COVID-19 terutama selama libur tahun baru. Sebab, rumah sakit sudah kewalahan karena saban hari menerima pasien COVID-19 hingga bed isolasi penuh.
"Yang jelas kalau COVID-19 butuh tenaga medis banyak, sehingga satu pasien itu bisa ditangani oleh tiga sampai empat tenaga medis. Untuk itu kami imbau, setelah ini ada libur panjang, jangan sampai libur panjang ini menjadi bumerang bagi kita semua," kata Donny. (ren)