Petugas Bersenjata Ada saat Tewasnya Laskar FPI, Ini Kata Komnas HAM

Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara
Sumber :
  • VIVA/Satria Zulfikar

VIVA – Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (Komnas HAM RI) mengungkap adanya sejumlah pria yang membawa senjata laras panjang di sekitar ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek.

Habib Rizieq Minta Prabowo Proses Hukum Perusak Demokrasi RI 10 Tahun Terakhir

Sejumlah orang yang membawa senjata laras panjang tersebut menjadi sorotan dalam insiden tewasnya enam anggota laskar Front Pembela Islam (FPI) pada Senin dini hari, 7 Desember 2020.

Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara mengatakan, sejumlah pria membawa senjata laras panjang di sekitar KM 50 tol Cikampek tersebut adalah petugas yang sedang menjaga jalur pengiriman vaksin COVID-19. Vaksin tersebut sedang dalam perjalanan dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Bio Farma di Bandung.

Komnas HAM Turun Tangan Selidiki Kasus Penembakan Siswa SMK di Semarang oleh Polisi

"Informasi yang kami dapat (sejumlah pria pembawa senjata laras panjang) itu kaitannya dengan pengamanan vaksin. Vaksin Sinovac itu dikirim dari Soekarno-Hatta ke Bio Farma di Bandung, Jawa Barat pada saat tiba dari Cina," kata Beka, dalam konferensi pers di kantor Komnas HAM Senin kemarin, 28 Desember 2020.

Disebutkan Beka, bahwa informasi tersebut disampaikan oleh pihak kepolisian. Bahwa benar, ada beberapa personel kepolisian yang ditempatkan di setiap rest area untuk mengamankan vaksin tersebut. Vaksin COVID-19 ini tiba di Tanah Air pada Minggu, 6 Desember 2020, dan langsung diangkut menuju Bio Farma menggunakan jalur darat. 

Komnas HAM Sebut Sejumlah Kasus Kandidat Pilkada Berujar Seksis dan Rendahkan Perempuan

"Itu informasi yang kami dapat dari polisi, bahwa keberadaan sejumlah pria yang membawa senjata laras panjang di sekitar KM 50 Jalan Tol Jakarta-Cikampek adalah anggota kepolisian yang sedang mengamankan perjalanan vaksin tersebut," sebut dia.

Seperti diketahui, Komnas HAM telah melakukan proses penyelidikan terhadap kasus tewasnya enam pengikut Habib Rizieq Shihab. Proses penyelidikan ini dilakukan dengan turun langsung ke lokasi kejadian dan meminta keterangan dari berbagai pihak, termasuk saksi di lapangan.

Dalam penelusuran langsung di lapangan, tim penyidik Komnas HAM menemukan proyektil dan sejumlah selongsong peluru. Termasuk juga ada pecahan dari badan mobil yang menujukan bahwa sempat terjadi gesekan mobil pada saat bentrokan terjadi.

Proses penyelidikan Komnas HAM masih akan terus berlanjut. Bukti-bukti yang ada akan dilakukan uji balistik untuk mengungkap fakta di balik kejadian tersebut. (ase)

Baca juga: Heboh Rumah Penyiksaan Laskar FPI, Ini Kata Komnas HAM

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya