Intip Tempat Jamaah Islamiyah Latih Teroris Muda Jadi Ahli Perakit Bom
- Divisi Humas Polri.
VIVA – Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri membongkar pusat latihan Jaringan Teroris Jamaah Islamiyah (JI) di sejumlah lokasi di Jawa Tengah. Salah satunya terletak di Desa Gintungan, Bandungan, Semarang, Jawa Tengah.
Pada pusat latihan tersebut telah disiapkan beberapa pelatih guna membentuk anggotanya agar terampil dalam membela diri, menggunakan pedang dan samurai hingga penyergapan dan perakitan bom.
Baca juga: Kecelakaan Maut Sepeda Motor di Cengkareng, Satu Tewas
Salah satu pelatihnya adalah teroris Joko Priyono alias Karso yang ditunjuk sebagai pelatih oleh Amir atau Pimpinan JI Para Wijayanto. Karso sendiri sudah ditangkap pada 2019 lalu dan telah berstatus narapidana dengan masa hukuman 3,8 tahun penjara.
“Lokasi ini menjadi tempat pelatihan para generasi muda JI. Mereka dilatih bergaya militer dengan tujuan untuk membentuk pasukan sesuai dengan program yang dibuat oleh pemimpin jaringan ini (JI),” ucap Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri, Inspektur Jenderal Polisi Argo Yuwono kepada wartawan, Minggu 27 Desember 2020.
Di salah satu pusat latihan itu, anggota JI memilih menyewa sebuah vila dua lantai. Suasananya nampak asri dengan banyaknya pohon cemara di sekitar area dan cukup sepi lokasinya.
Bangunan tersebut seperti vila yang juga digunakan sebagai tempat istirahat para anggotanya. Dari rumah itulah para anggota muda dilatih bela diri dan persenjataan hingga simulasi penyerangan pasukan VVIP.
Selama proses perekrutan dan pelatihan tersebut, sudah banyak anggota JI yang dikirim ke Suriah sejak 2013-2018 dengan dana yang sudah disiapkan oleh jaringan tersebut. Para kader baru JI umumnya adalah anak-anak muda cerdas dari beberapa pondok pesantren.
Target jaringan tersebut mendapatkan anak cerdas dengan ranking 1-10 di ponpesnya untuk dijadikan pemimpin masa depan JI.
“Tiap angkatan 10-15 orang dari Pulau Jawa dan dari luar Pulau Jawa. Total 95 orang yang sudah dilatih dan terlatih. Generasi muda ini dilatih bela diri penggunaan senjata tajam seperti samurai dan pedang," ungkapnya.
"Termasuk juga menggunakan senjata api dan dilatih menjadi ahli perbengkelan, perakitan bom, ahli tempur sampai ahli sergap (Penyergapan) yang mereka sebut sebagai pasukan khusus dengan seragam khusus,” katanya.
Lebih lanjut Argo mengatakan, total sudah ada tujuh angkatan yang terdiri dari sebanyak 96 anggota muda yang dilatih di sejumlah sasana yang tersebar di beberapa wilayah di Jawa Tengah.
“Setelah pelatihan disini, generasi muda ini selanjutnya dikirim ke Suriah untuk mendalami pelatihan militer dan perakitan senjata api serta bom. Mereka mempersiapkan generasi muda ini dengan tujuan untuk menjadi pemimpin masa depan jaringan ini (JI),” ungkapnya.