Kasus Aktif COVID-19 Melonjak, Satgas: Libur Panjang Selalu Memicu
- vstory
VIVA – Tim Pakar Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 melaporkan kenaikan kasus penularan yang semakin cepat. Kondisi itu berbanding lurus dengan bertambahnya kasus positif di daerah yang tak patuh dengan protokol kesehatan.
Kondisi tersebut disertai saat ini yang masuk momen liburan panjang Natal dan Tahun Baru 2021.
“Kenaikan kasus aktif semakin lama semakin cepat. Ini yang perlu kita waspadai. Libur panjang selalu memicu kasus baru dalam jumlah besar, demikian juga dengan kepatuhan protokol kesehatan yang mengendur,” kata Ketua Tim Pakar Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito dalam siaran pers, Jumat, 25 Desember 2020.
Dia menjelaskan, pada periode Maret hingga Juli, kasus aktif meningkat 1.107 kasus menjadi 37.342 dalam waktu 4 bulan. Peningkatan kasus aktif ini juga diikuti dengan peningkatan testing mingguan hingga 50 persen.
Peningkatan tersebut dibarengi dengan libur panjang Idul Fitri pada 22-25 Mei 2020. Pada Agustus hingga Oktober, kasus aktif meningkat dari 39.354 menjadi 66.578 kasus hanya dalam waktu 2 bulan. Testing mingguan pada periode ini meningkat 40 persen.
Pun, jumlah daerah yang tak patuh protokol kesehatan juga meningkat dari 28,57 persen menjadi 37,12 persen. Pada periode ini, terjadi libur di tanggal 17, 20 dan 23 Agustus 2020.
Wiku melanjutkan, kenaikan tertinggi dalam waktu yang tersingkat terjadi pada periode November hingga Desember. Kasus aktif meningkat dua kali lipat, dari 54.804 menjadi 103.239 hanya dalam waktu 1 bulan.
Dibarengi dengan peningkatan testing yang lebih rendah dari sebelumnya, yakni 30 persen. Sedangkan, persentase daerah yang tidak patuh protokol kesehatan juga meningkat 48,01 persen. Pada periode ini, ada libur panjang 28 Oktober hingga 1 November 2020.
Dengan data tersebut, Wiku menganggap, dapat disimpulkan setiap kenaikan kasus aktif, selalu diiringi oleh kenaikan daerah yang tak patuh protokol kesehatan. Hal ini juga selalu berawal dari event libur panjang.
“Meskipun testing mingguan meningkat, namun hal tersebut tidak dibarengi dengan penurunan kasus aktif. Kondisi saat ini adalah masih tingginya laju penularan sehingga masih banyak kasus baru yang ditemukan dari setiap pemeriksaan,” jelasnya.
Wiku meminta masyarakat belajar dari peristiwa ini. Ia mengimbau seluruh pihak terus menerapkan protokol kesehatan 3M yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.
Menurutnya, protokol kesehatan yang ketat harus diterapkan di mana saja termasuk selama masa liburan panjang ini.
"Mari kita menjadi kelompok masyarakat yang berperan dalam menyelamatkan diri sendiri dan orang terdekat yang kita cintai dengan memilih untuk tidak bepergian dan menghindari kerumunan," kata Wiku.
Maka itu, diimbau terus menjaga protokol kesehatan di tengah kasus COVID-19 yang masih tinggi. Pandemi masih berlanjut sehingga penting taati protokol dengan tak melupakan 3M.
#pakaimasker
#jagajarakhindarikerumunan
#cucitanganpakaisabun
#ingatpesanibu
#satgascovid19