Gerindra Soroti Pola Komunikasi dan Ego Risma saat Menjabat Mensos
- ANTARA/Muhammad Adimaja
VIVA – Ketua Partai Gerindra Jawa Timur Anwar Sadad menilai Tri Rismaharini alias Risma bakal mampu menjalankan tugas sebagai menteri sosial dengan baik. Sebab, tugas mensos lebih mudah daripada menjadi wali kota Surabaya, jabatan Risma sebelum didapuk sebagai menteri.
"Seharusnya menjadi mensos bisa dijalankan lebih mudah. Berbeda dengan wali kota, tugas-tugas yang akan diemban Risma sebagai mensos hanya berkutat dalam satu bidang saja. Menteri tidak punya visi dan misi. Mereka menjalankan visi dan misi Presiden," kata Sadad kepada VIVA pada Rabu, 23 Desember 2020.
Wakil ketua DPRD Jatim itu sepakat dengan keputusan Presiden Joko Widodo mengangkat mensos dari kalangan wanita. "Karena pada dasarnya sosok perempuan secara naluriah lebih kuat perasaan empatinya. Mereka terlatih untuk melindungi dan menjaga," ujarnya.
Baca: Sandiaga dan Risma Masuk Kabinet Tak Mampu Dongkrak Rupiah
Risma, menurutnya, akan dikenang sebagai mensos yang hebat dengan catatan. "Jika dalam menjalankan tugasnya, Bu Risma dapat beradaptasi dengan baik, bisa menyesuaikan komunikasi dan persuasi secara lebih luwes, bisa mengontrol egonya, saya yakin dia akan menjadi menteri sosial yang hebat,” tuturnya.
Bersama lima menteri dan lima wakil menteri baru lainnya, Risma dilantik sebagai mensos oleh Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu. Dalam pidatonya usai dilantik, Risma menyampaikan tiga program prioritas yang akan dijalankannya di Kementerian Sosial.
Pertama, penyaluran bantuan sosial yang akan dilakukan Januari 2021. Dia akan mengutamakan itu karena berkaitan dengan pemulihan ekonomi. Kedua, persiapan Indonesia menghadapi El Nino atau musim panas yang berkepanjangan tahun depan.
Prioritas ketiga adalah perbaikan data penerima bansos. Untuk kepentingan itu, Risma mengaku akan berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri untuk memastikan penerimanya tepat sasaran. Data itu harus diperbarui dan diperbarui bahkan setiap hari.