Logo BBC

21 Tahun Menanti, Pasutri Tertua dari Madura Berhasil Punya Anak

Su'diyah BBC Indonesia
Su'diyah BBC Indonesia
Sumber :
  • bbc

Semua berawal pada Desember 2018 silam.

Pada satu hari menjelang akhir tahun itu, Su`diyah mendapati dirinya telat menstruasi, ia kaget karena kondisi itu belum pernah terjadi sebelumnya. Lalu Su`diyah menceritakannya pada Somidi.

Mereka pun mencoba melakukan uji kehamilan dengan menggunakan test pack. Namun hasilnya negatif.

Karena rasa penasaran, pasangan suami istri itu kemudian memeriksakan diri ke dokter spesialis kandungan di Sumenep, Madura. Atas saran kerabat, mereka mendatangi dokter Rahmi Utami.

Namun, hasilnya tidak berubah, rahim Su`diyah belum `berbuah`.

"Mungkin ibu kecapean atau kurang hormon, terus dokter ngasih obat sama saya untuk melancarkan menstruasi," kenang Su`diyah menirukan dokter Rahmi kala itu.

Setelah berkonsultasi, Su`diyah dan suaminya diberi dua pilihan untuk bisa mendapat momongan, ikut terapi kehamilan yang butuh waktu sekitar enam bulan, atau memilih program bayi tabung yang lebih menjanjikan, tapi biayanya lebih besar.

Dua pilihan itu didiskusikan, hingga akhirnya keduanya memutuskan untuk ikut program bayi tabung di Morula IVF Surabaya atas saran dokter Rahmi.

"Mengingat umur sudah tua, waktu itu saya 50 tahun usianya dan istri saya sudah 43 tahun, sedangkan cara alami sudah puluhan tahun saya lakukan," jelas Somidi mengenai keputusannya memilih bayi tabung.

perempuan, pasutri, bayi tabung, Su`diyah, Somidi, Sumenep
Mustopa El Bady
Somidi berusia 50 tahun saat memutuskan ikut program bayi tabung bersama istrinya