Jawa Barat Masih di Peringkat 3 Tertinggi Penyebaran COVID-19

Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum.
Sumber :
  • VIVA/Adi Suparman

VIVA – Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, meminta warganya untuk mematuhi protokol kesehatan COVID-19. Kepatuhan itu dinilai sangat dibutuhkan karena penyebaran COVID-19 di akhir tahun menjelang libur Natal dan tahun baru (Nataru) masih tinggi.

BPOM Targetkan WHO Maturity Level 4 untuk Tingkatkan Kualitas Pengawasan Kesehatan Masyarakat

"Jawa Barat angka reproduksinya masih di peringkat ketiga berskala nasional. Artinya penyebarannya masih luar biasa," ujar Uu di Bandung, Jawa Barat, Selasa 22 November 2020.

Uu menerangkan, perubahan sebaran COVID-19 menjelang libur akhir tahun berdampak pada zona merah. Pada akhir 2020, Gugus Tugas COVID-19 Jawa Barat menetapkan Kabupaten Karawang dan Kota Depok menjadi zona merah.

Kini Hadir Cara Mudah Pantau Kesehatan Anak

"Ada delapan yang zona risiko tinggi sekarang tinggal dua yaitu Kabupaten Karawang dan Kota Depok," terangnya.

Menunggu Vaksin COVID-19

Kunjungi Bekasi, Karawang, dan Purwakarta, Verrel Bramasta Janjikan Pembangunan PAUD

Wagub mengimbau warga tidak usah khawatir dengan kesiapan vaksin COVID-19. Dia meyakini vaksin COVID-19 halal untuk digunakan sebagaimana yang telah dikatakan Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Baca juga: 3 Menteri Baru Jokowi Berlatar Belakang Pengusaha, Ada Sandiaga Uno

Uu meminta masyarakat tetap disiplin mematuhi protokol kesehatan COVID-19 menunggu vaksinasi untuk memutus mata rantai penularan dan klaster baru pada libur panjang akhir tahun.

"Masyarakat harap bersabar, harapan kami masyarakat sudah tidak ada yang menolak lagi, karena kehalalannya MUI sudah menyampaikan," ujar Uu di Bandung.

Bahkan, lanjut Uu, pemerintah sudah mempersiapkan infrastruktur distribusi vaksin. "Masalah dampaknya menteri kesehatan sudah menyampaikan bahkan Bapak Presiden juga siap yang pertama," katanya.

"Kami bisa dengan kesadaran melaksanakan vaksin, tapi hari ini mari kita bersabar karena memang belum datang, tapi pada saatnya untuk tidak menjadi hal yang sulit," tuturnya. 

Ilustrasi kasus demam berdarah dengue (DBD)

Pemerintah Kalimantan Timur Gandeng Malaysia Buat Kendalikan Dengue

Menurut studi yang dimuat dalam The New England Journal of Medicine, vaksin DBD dapat mencegah infeksi demam berdarah hingga 80,2 persen.

img_title
VIVA.co.id
22 Desember 2024