Menparekraf Sandiaga Uno, dari Pengusaha hingga Politikus
VIVA – Presiden Joko Widodo telah resmi menunjuk Sandiaga Uno menjabat sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Sandiaga akan menggantikan Whisnutama Kusubandio sebagai menparekraf.
Sebelum terjun ke dunia politik, pria dengan nama lengkap Sandiaga Salahudin Uno ini telah lebih dulu sukses sebagai pengusaha muda. Namun, dia kemudian terpilih sebagai wakil gubernur DKI Jakarta, berpasangan dengan Anies Baswedan.
Pria kelahiran Pekanbaru, 28 Juni 1969 ini adalah anak bungsu dari dua bersaudara dari pasangan Razif Halik Uno dan Rachmini Rachman. Ayahnya bekerja di perusahaan Caltex di Riau dan ibunya terkenal sebagai pakar pendidikan kepribadian.
Setelah ayahnya tidak lagi bekerja di Caltex, keluarga Sandiaga Uno pindah ke Jakarta sekitar tahun 1970-an. Sandi mengenyam pendidikan di SD PSKD, SMP N Jakarta, dan SMA Katolik. Setelah itu, Sandi Uno kuliah ke Amerika Serikat.
Baca juga: Sandiaga hingga Risma Isi Kabinet Hasil Reshuffle 2020
Pada 1990, Sandiaga Salahudin Uno lulus dari Wichita State University, Amerika Serikat, mengambil Bachelor of Business Administration. Kemudian, dia bekerja selama setahun menjadi karyawan Bank Summa. Di sini ia bertemu dan berguru dengan konglomerat William Soeryadjaya pemilik Bank Summa.
Tak lagi di bank, Sandiaga memilih melanjutkan kuliahnya di George Washington University, Amerika Serikat, mengambil Master of Business Administration dengan biaya beasiswa.
Dua tahun kemudian, dia lulus dengan IPK 4,0. Setelah itu, dia bekerja di Seapower Asia Investment Limited di Singapura sebagai manajer investasi sekaligus di MP Holding Limited Group sejak 1994.
Setahun kemudian, ia pindah ke NTI Resources Ltd di Kanada dan menjabat sebagai executive vice president. Kariernya pun terhalang oleh krisis moneter pada 1997. Dia tidak melanjutkan kerjanya karena kantor tempat kerjanya terkena krisis dan sejak itu dia menjadi pengangguran dan tinggal di rumah orangtuanya.
Sandiaga Uno mencoba bangkit dan membuka usaha sendiri. Bersama teman-temannya, salah satunya Rosan Perkasa Roeslani mendirikan perusahaan PT Recapital. Perusahaan yang bergerak di bidang jasa konsultan keuangan. Kebetulan saat itu banyak perusahaan dihantam krisis dan di ambang bangkut. Kondisi ini menjadi peluang dan pasar perusahaan Sandiaga Uno.
Secara perlahan Sandiaga membangun perusahaannya dan berhasil. Dia pun membuka bisnis baru dengan cara membeli perusahaan yang bangkrut, lalu dirapikan, dan dijual lagi. Hingga saat ini, bisnisnya berkembang pesat, dia memiliki di berbagai sektor bisnis, antara lain pertambangan, infrastruktur, telekomunikasi, perkebunan, dan asuransi.
Dalam waktu bersamaan, pada 1999, ia juga bergabung dengan perusahaan Saratoga. Tidak terlalu sulit bagi Sandi membagi waktu antara Saratoga dan Recapital karena bergerak di bisnis yang berbeda. Saratoga adalah perusahaan private equity, sedangkan Recapital, konsultan keuangan.
Selain dunia bisnis, ia dikenal sebagai penggemar dunia olahraga, khususnya lari. Sandiaga Uno pernah keliling dunia dan berpartisipasi di 6 World Major Marathons New York (2011), Berlin (2012), Tokyo (2014), Chicago (2014), Boston (2015)m dan London (2015). Ketika usianya 47 tahun, Sandi diangkat sebagai ketua umum Persatuan Renang Seluruh Indonesia menggantikan Hilmi Panigoro.
Sukses di dunia usaha dan olahraga, ia pun melirik ke dunia politik. Ia didaulat menjadi pengurus Partai Gerindra oleh Prabowo Subianto. Pada Pilgub DKI 2017, ia maju sebagai calon wakil gubernur DKI. Ia pun rajin blusukan untuk menyapa warga DKI Jakarta. Pada 16 Oktober 2017, ia bersama pasangannya Anies Baswedan dilantik sebagai gubernur-wakil gubenur DKI 2017-2020.
Belum selesai masa jabatannya sebagai wagub DKI Jakarta, Sandiaga memilih mundur untuk kemudian maju dalam pemilihan presiden-wapres RI pada Pemilu 2019, berpasangan dengan Prabowo Subianto.
Namun, pasangan ini gagal melaju ke Istana, sehingga Sandiaga Uno memilih untuk meneruskan program OK Oce yang berfokus melakukan pembinaan terhadap kewirausahaan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah.