BIN Ungkap Potensi Kerawanan COVID-19 setelah Pilkada di Jawa Barat

Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Jawa Barat Brigjen TNI Deddy Agus Purwanto.
Sumber :
  • VIVA/Adi Suparman

VIVA – Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Jawa Barat Brigjen TNI Deddy Agus Purwanto mengimbau para pasangan calon yang memenangkan pilkada serentak 2020 di delapan daerah untuk tidak berkerumun demi menghindari lonjakan kasus COVID-19.

Kunjungi Bekasi, Karawang, dan Purwakarta, Verrel Bramasta Janjikan Pembangunan PAUD

Kondisi Jawa Barat setelah pilkada serentak, katanya, cukup dinamis baik dari aspek keamanan, ketertiban, politik hingga isu strategis. Dengan kondisi itu, penegakan protokol kesehatan COVID-19 perlu pengawalan oleh petugas.

“Deteksi dini kerawanan Pilkada Jawa Barat 2020, kami rekomendasi dalam Pilkada Jabar 2020, imbauan agar tidak melakukan euforia kemenangan berlebihan, apalagi melakukan pengumpulan massa yang banyak, dan pasangan calon tetap menunggu hasil resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU),” ujar Deddy di Bandung, Kamis, 17 Desember 2020.

Korban Banjir Bandang Cianjur Sukabumi Butuh Obat-obatan dan Makanan Siap Saji

Menurutnya, ketegasan tim gugus tugas menjadi perhitungan dalam memutus lonjakan kasus positif setelah pilkada. Bahkan, BIN meminta operasi yustisi penegakan protokol kesehatan di delapan daerah itu diberlakukan tanpa pandang bulu terhadap para pendukung calon yang melakukan perayaan kemenangan.

“Menyarankan agar pemerintah daerah memperketat pembatasan sosial, pembatasan operasi tempat makan, lokasi hiburan/mal sampai pukul 20.00 WIB dan implementasi pembatasan sosial berskala mikro,” katanya.

RK Pamer Nihilkan Seribu Desa Tertinggal di Jabar: My Best Achievement

Seperti diketahui, pada 9 Desember 2020 delapan daerah di Jawa Barat telah melaksanakan pilkada serentak. Berikut hasilnya :

Sukabumi
1. Adjo Sardjono - Iman Adinugerah: 33,3%
2. Marwan Hamami - Iyos Somantri: 45,6%
3. Abu Bakar Sidik - Sirojudin: 21,1%

Cianjur
1. Muhammad Toha - Ade Sobari: 3,6%
2. Zaenal Mutaqin - Wawan Setiawan: 8,3%
3. Herman Suherman - Mulyana: 57,3%
4. Lepi Ali Firmansyah - Gilar Budi: 30,9%

Bandung
1. Kurnia Agustina - Usman Sayogi: 31,3%
2. Yena Iskandar - Atep: 13,7%
3. Dadang Supriatna - Sahrul Gunawan: 55%

Tasikmalaya
1. Azies Rismaya - Haris Sanjaya: 23,2%
2. Ade Sugianto - Cecep Nurul Yakin: 33,4%
3. Cep Zamzam Dzulfikar - Padil Karsoma: 11,7%
4. Iwan Saputra - Iip Miptahul Paoz: 31,7%

Indramayu
1. Muhammad Sholihin - Ratnawati: 26,1%
2. Toto Sucarton - Deis Handika: 8,6%
3. Daniel Mutaqien - Taufik Hidayat: 28,4%
4. Nina Agustina - Lucky Hakim: 36,8%

Karawang
1. Yesi Karya Lianti - Ahmad Adly: 11,6%
2. Cellica Nurracha - Aep Syaepuloh: 59,9%
3. Ahmad Zamakhsya - Yusni Rinzani: 28,5%

Pangandaran
1. Jeje Wiradinata - Ujang Endin: 51,8%
2. Adang Hadari - Supratman: 48,2%

Kota Depok
1. Pradi Supriatna - Afifah Alia: 44,4%
2. Mohammad Idris - Imam Budi Hartono: 55,6%. 

Jumlah kasus COVID-19 saat ini masih tinggi. Untuk itu, cara yang paling efektif dilakukan untuk mencegah penularan yaitu dengan mematuhi protokol kesehatan dan selalu melakukan 3M: memakai masker, menjaga jarak dan jauhi kerumunan serta mencuci tangan pakai sabun. (ase)

#ingatpesanibu
#satgascovid19
#pakaimasker
#cucitanganpakaisabun
#jagajarak

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya