Khofifah akan Lockdown Perkantoran di Malang Langgar Protokol COVID-19
- VIVA/Lucky Aditya
VIVA – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyoroti tingginya jumlah pasien COVID-19 di Kota Malang pada Desember 2020. Hingga pertengahan bulan, hampir 600 orang positif terjangkit. Padahal sebelumnya, tambahan kasus tidak pernah melebihi 10 pasien per hari.
Penyumbang terbesar para pasien COVID-19 di Kota Malang adalah klaster perkantoran. Setelah di lingkungan Pemerintah Kota Malang, klaster perkantoran juga terjadi di Pengadilan Negeri Malang. Sebanyak 20 pegawai di lingkungan ini terkonfirmasi positif COVID-19.
"Titik yang sudah terkonfirmasi dengan klaster baru saya mohon semua diantisipasi dengan komprehensif. Kalau dulu ada klaster pasar kita bikin pasar tangguh, sekarang harus mulai kita revitalisasi ketangguhan di sektor tertentu terutama adalah perkantoran," kata Khofifah usai meresmikan Rumah Sakit Lapangan Ijen Boulevard di Kota Malang, Rabu 16 Desember 2020.
Baca: 5 Gejala Ini Pastikan Kamu Sudah Positif COVID-19
Khofifah mengatakan, pada Mei 2020, Pemerintah Provinsi telah meninjau Politeknik Kesehatan Malang (Polkesma) untuk dijadikan Rumah Sakit Lapangan. Rencana itu, kemudian ditunda setelah kasus COVID-19 di Malang Raya melandai atau menurun, sesuai laporan tiga kepala daerah di Malang Raya.
Namun, setelah libur cuti bersama terjadi lonjakan kasus COVID-19. RS Lapangan Ijen Boulevard Malang akhirnya kembali dibangun dan diresmikan pada 16 Desember. Faktor utamanya adalah lonjakan kasus COVID-19 terutama dari klaster perkantoran.
"Sekarang klaster kantor. Artinya kita harus memperluas ketangguhan di kantor. Klaster kantor ini kalau awalnya OTG akan berimbas pada klaster keluarga. Kemudian, berbagai pertimbangan dan update data kita lakukan, dan komunikasi dengan Malang Raya, akhirnya kita memutuskan membutuhkan tambahan layanan pasien untuk kategori ringan dan sedang," ujar Khofifah.
Mantan Menteri Sosial itu mengingatkan seluruh kepala daerah di Malang Raya untuk kembali meningkatkan operasi yustisi. Masyarakat harus menyadari bahwa pandemi COVID-19 belum berakhir sehingga protokol kesehatan dengan memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak harus dilakukan dengan disiplin.
"Kita berharap ekonomi cepat tumbuh, tetapi kalau terjadi klaster perkantoran, di-lockdown kantornya. Untuk itu, semua kantor juga harus memastikan, ada thermogun, tempat cuci tangan yang cukup juga dijamin jaraknya aman. Dan tidak lupa selalu sterilisasi dengan menyemprot disinfektan," kata Khofifah. (ren)