Masa Pandemi, Menkes Ingatkan Media Maksimalkan Peran Tangkal Hoax
- Istimewa.
VIVA - Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto, mengunjungi rumah sakit dan fasilitas kesehatan di Solo, pada Jumat, 11 Desember 2020. Sebelumnya, Menkes Terawan juga mengunjungi Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso, serta meresmikan Gedung Pelayanan Pengujian dan Kalibrasi serta Gedung Penunjang Pelayanan Loka Pengamanan Fasilitas Kesehatan (LPFK).
Dalam dua kujungan tersebut, panitia menerapkan protokol kesehatan secara ketat kepada siapapun yang hadir termasuk kepada undangan, masyarakat umum, serta para awak media massa, baik wartawan tulis maupun pewarta foto.
Sebelum acara dimulai, panitia sudah mengingatkan kepada semua yang hadir untuk menerapkan 3 M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak).
Baca juga: Menkes Ungkap Pemerintah Siapkan Dua Skema Vaksinasi COVID-19
Meskipun demikian, ada momen ketika para wartawan foto tanpa sadar bergerombol untuk mengabadikan Menkes Terawan saat menandatangani prasasti LPFK, panitia sudah mengingatkan dan berupaya membubarkan.
Terkait kerumunan sekitar 10 orang awak media di depan Menkes tersebut, Tenaga Ahli Menkes, Andi, mengaku menyesalkan mereka yang tidak mau mengikuti protokol kesehatan COVID-19 yang diberikan panitia.
“Teman-teman media sudah kami ingatkan, tetapi mereka memaksa untuk berada di tempat sudut terbaik pengambilan foto. Tidak mau kehilangan momen. Panitia pun kesulitan membubarkan pewarta foto bergerombol. Meski cuma beberapa menit, tetapi itu sedikit mengganggu acara,” kata Andi, melalui keteranan persnya, Sabtu, 12 Desember 2020.
Andi mengungkapkan sebenarnya dalam beberapa kesempatan Menkes Terawan selalu menekankan pentingnya penerapan protokol kesehatan di seluruh lingkungan rumah sakit. Upaya ini sebagai langkah mencegah penularan COVID-19.
Menurut Andi, dalam transisi menuju adaptasi kebiasaan baru, Menkes Terawan selalu meminta rumah sakit agar mampu membangun budaya dengan melakukan perubahan pada sistem pelayanan.
Selain itu, Andi mengatakan Terawan juga sering mengingatkan media massa untuk memaksimalkan perannya. Media menjadi garda terdepan dalam menangkal berita bohong atau hoaks sehingga peran media menjadi bantuan besar khususnya bagi pemerintah.