COVID-19 di Jatim Naik Lagi, Sekolah Tatap Muka Kemungkinan Ditunda

Ilustrasi uji coba pembelajaran tatap muka.
Sumber :
  • VIVA/Nur Faishal

VIVA – Dinas Pendidikan Jawa Timur tengah mengkaji kemungkinan menunda pembelajaran tatap muka untuk tingkat SMA/SMK sederajat. Sebab, tren kasus positif Coronavirus Disease 2019 atau COVID-19 di Jatim naik lagi. 

How an App Became Indonesia's Essential Weapon Against Covid-19

Bahkan, saat ini tidak ada sama sekali kabupaten/kota di Jatim yang berstatus zona hijau dan kuning.

"Pedoman kami, pelaksanaan sekolah tatap muka bukan Januari atau Februari (2021), tapi bagaimana kondisi kasus COVID-19 di Jatim. Karena saat ini wilayah di Jatim tidak ada lagi zona kuning, bahkan ada dua wilayah yang zona merah, yakni Jember dan Probolinggo," kata Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Wahid Wahyudi, kepada wartawan pada Kamis, 10 Desember 2020.

Harvey Moeis Klaim Dana CSR Smelter Swasta Dipakai untuk Bantuan COVID-19

Wahid mengatakan, berdasarkan data COVID-19 per Rabu, 9 Desember 2020, sebanyak 36 kabupaten/kota di Jatim kini berstatus zona oranye (tingkat penularan sedang) dalam peta sebaran zona COVID-19. Sementara itu, dua daerah, Kabupaten Jember dan Probolinggo, malah berstatus zona merah. 

Padahal, mengacu pada pedoman yang ada, pembelajaran tatap muka pada Januari atau Februari 2021 nanti bisa dilakukan di daerah yang berstatus zona hijau atau setidaknya zona kuning (tingkat penularan rendah).

Jangan Tertipu! Waspada Penipuan Berkedok Lowongan Kerja Remote, Ini Ciri-Cirinya

"Apabila kondisinya belum memungkinkan digelarnya sekolah tatap muka, maka Jatim akan menunda terlebih dahulu," ujar Wahid. 

Saat ini, lanjut Wahid, SMA/SMK di Jatim tengah melakukan uji coba pembelajaran tatap muka dengan penerapan protokol kesehatan yang sangat ketat. Sebanyak 1.080 sekolah jenjang SMA/SMK/SLB dari total 4.089 lembaga yang sudah diuji coba. 

"Kelas yang seharusnya bisa diisi 36 orang siswa, saat ini hanya diisi 18 sampai 19 siswa saja," tutur mantan kepala Dinas Perhubungan Jatim itu.

Meski begitu, Wahid masih optimistis pembelajaran tatap muka SMA/SMK bisa dilakukan pada Januari 2021. Ia mengatakan, semuanya tergantung dari kondisi perkembangan.

"Artinya sarana dan prasarana menggelar sekolah tatap muka di sekolah negeri, swasta sudah siap. SOP sudah siap, termasuk koordinasi dengan puskesmas, rumah sakit terdekat sudah dilakukan. Namun pelaksanaannya tetap menunggu kondisi COVID-19," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya