Wakil Wali Kota Probolinggo Meninggal karena COVID-19

Wakil Wali Kota Probolinggo Mochammad Soufis Subri meninggal karena COVID-19
Sumber :
  • ANTARA

VIVA – Wakil Wali Kota Probolinggo Mochammad Soufis Subri meninggal dunia setelah menjalani perawatan di ruang isolasi RSUD dr Soetomo Surabaya karena COVID-19. Subri meninggal dunia pada Rabu pagi sekitar pukul 06.30 WIB.

Mensos Sebut Ada 3 Lokasi Pengungsian untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki

"Wakil Wali Kota Probolinggo Mochammad Soufis Subri tutup usia pada hari Rabu pukul 06.30 WIB, setelah dirawat selama 19 hari di RSUD dr Soetomo Surabaya karena COVID-19," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Probolinggo Aman Suryaman, Rabu, 9 Desember 2020.

Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin mengonfirmasi kabar wafatnya Wakil Wali Kota dari Pelaksana Tugas Direktur RSUD Mohammad Saleh dr Abraar HS Kuddah pada Rabu pagi.

Jokowi Senang Dikunjungi Prabowo di Solo: Semoga Pak Presiden Sehat

Jajaran pegawai Pemerintah Kota Probolinggo saat ini masih menunggu kedatangan jenazah Wakil Wali Kota Subri dari RSUD dr Soetomo Surabaya.

"Kami akan memberikan penghormatan terakhir di kantor Pemkot, untuk dilakukan shalat jenazah dengan menerapkan protokol kesehatan. Pukul 11.00 WIB, pemberangkatan ke makam keluarga besar di Kebonsari Kulon," kata Wali Kota.

Korban Tewas Akibat Letusan Gunung Lewotobi Jadi 10 Orang

Wakil Wali Kota Mochammad Soufis Subri dilaporkan mengeluh demam dan nafsu makannya menurun pada 11 November 2020, sepulang dari perjalanan dinas di Bandung.

Subri selanjutnya batuk dan demam sehingga memutuskan untuk berkonsultasi dengan Pelaksana Tugas Direktur RSUD dr Mohamad Saleh dan menjalani pemeriksaan thorax. Hasil pemeriksaan yang keluar pada 18 November menunjukkan kondisi thoraxnya normal.

Pada 20 November, dia mengeluhkan demam yang tak kunjung reda dan setelah menjalani pemeriksaan dinyatakan positif terinfeksi COVID 19.

Subri kemudian menjalani perawatan di RSUD dr Mohamad Saleh. Pada 22 November, dia dirujuk ke RSUD Dr Soetomo Surabaya karena kondisinya menurun.

"Semua terapi sudah diberikan selama menjalani perawatan di sana, pemasangan ventilator hingga ECMO (Extracorporeal Membrane Oxygenation) sesuai persetujuan keluarga," kata Aman Suryaman. (Ant/ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya