Kesembuhan Pasien COVID-19 Terapi Plasma Konvalesen Capai 90 Persen
- VIVAnews/Lucky Aditya
VIVA – Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang telah melakukan penelitian terapi plasma konvalesen bagi pasien terpapar COVID-19 sejak April 2020. Terapi ini diklaim mampu meningkatkan angka kesembuhan pasien COVID-19 hingga 90 persen.
"Penelitian sejak April lalu. Sebanyak 48 pasien melakukan terapi ini dan 90 persen dinyatakan berhasil sembuh. Bahkan, untuk pasien yang sudah kritis, tingkat keberhasilan mencapai 50 persen," kata Ketua Tim Peneliti Terapi Plasma Konvalesen dr. Putu Moda Arsana, SpPD, K-EMD, FINASIM, Selasa, 8 Desember 2020.
Putu mengatakan, hasil penelitian plasma konvalesen cukup bagus. Sehingga, ke depan, terapi plasma konvalesen akan dijadikan sebagai standar pelayanan pasien COVID-19.
Baca juga: Polri Kumpulkan Bukti Kepemilikan Senpi Laskar FPI yang Serang Polisi
Namun, kendala yang dialami saat ini adalah minimnya pendonor plasma. Sebab, ada syarat khusus bagi mereka yang ingin donor. Yakni, pasien positif COVID-19 yang sudah dinyatakan sembuh dan hasil uji swab terakhir dinyatakan negatif.
"Permintaannya sekarang mulai meningkat, kami bahkan tidak bisa memenuhi permintaan. Selain telah dinyatakan negatif, pendonor harus memiliki golongan darah cocok dengan penerima donor, serta memiliki antibodi yang tinggi," ujar Putu.
RSSA sebagai rumah sakit rujukan utama di Jawa Timur berharap warga di Malang Raya, yang pernah terpapar COVID-19 dan sembuh, bisa mengajukan diri sebagai pendonor plasma konvalesen.
"Karena antibodi yang tinggi ini bisa didapat dari pasien terkonfirmasi positif dengan gejala sedang hingga berat. Sampai sekarang kebanyakan pendonor plasma konvalesen datang dari tenaga kesehatan," tutur Putu.
Untuk terapi dan donor plasma konvalesen tidak semua rumah sakit bisa melakukannya. Hanya beberapa rumah sakit yang diperbolehkan di Jawa Timur salah satunya RSSA.
Selain rumah sakit, beberapa kantor Palang Merah Indonesia juga sudah diperbolehkan melakukan donor plasma. Salah satunya PMI Kota Malang.
Kasi Pengelolaan Donor Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Kota Malang, Agus Tri Prasetyo, mengatakan, kendala utama dalam proses terapi adalah minimnya calon pendonor yang lolos tes. Saat ini stok plasma konvalesen di Kota Malang telah kosong.
"Kita pernah ada 58 calon pendonor yang lolos tes hanya 3 orang. Sekarang stoknya sudah kosong. Terkadang, kami terpaksa harus sampai mengambil di Jakarta, jika stok di Kota Malang dan Jawa Timur kosong. Di Kota Malang kami masih kesulitan," kata Agus Tri Prasetyo. (art)