Masih Zona Merah, Bandung Tak Berlakukan Belajar Tatap Muka

SDN Pekayon Jaya VI Kota Bekasi saat simulasi sekolah tatap muka
Sumber :

VIVA – Pemberlakuan belajar tatap muka di Kota Bandung dinilai belum bisa ditetapkan karena Kota Kembang itu masih menjadi zona merah. Kemungkinan ini dipilih karena dikhawatirkan memicu klaster penularan COVID-19 pada pelajar. 

How an App Became Indonesia's Essential Weapon Against Covid-19

"Tentu saja kita prioritaskan keselamatan dan kesehatan. Kita harus hati-hati untuk kondisi saat ini belum memungkinkan," ujar Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung, Hikmat Ginanjar, dalam keterangan persnya, Senin 7 Desember 2020.

Hikmat menjelaskan, imbauan Kementerian Pendidikan soal belajar tatap muka tidak bersifat wajib. Dengan kondisi sebaran COVID-19 masih berbahaya, belajar tatap muka berpotensi memicu lonjakan kasus positif COVID-19.

Harvey Moeis Klaim Dana CSR Smelter Swasta Dipakai untuk Bantuan COVID-19

"Setiap daerah memiliki karakteristik yang berbeda dan dikaitkan dengan sebaran COVID-19. Jika melihat kondisi Kota Bandung saat ini di zona merah, sudah tentu kita berpikir sangat hati-hati dan holistik," ujarnya.

Baca juga: Vaksin COVID-19 Tahap Pertama Diutamakan untuk Tenaga Kesehatan

Jangan Tertipu! Waspada Penipuan Berkedok Lowongan Kerja Remote, Ini Ciri-Cirinya

Lanjut Hikmat, terdapat sejumlah persyaratan untuk memulai sekolah tatap muka. Mulai dari keterlibatan pemerintah, sekolah hingga orangtua yang harus memastikan kesehatan sebagai faktor utama.

"Ada banyak rambu-rambu yang harus diperhatikan oleh setiap kabupaten kota sesuai kebijakan kementerian pendidikan," katanya.

Hikmat memastikan, sudah menyiapkan sejumlah langkah untuk mengantisipasi setiap kebijakan mengenai pelaksanaan belajar. Disdik Kota Bandung juga berkoordinasi dengan Satgas COVID-19 dan para orangtua siswa.

"Sudah ada rapat, sudah ada dukungan anggaran, melengkapi sarana dan prasarana. Terus membina dan mengarahkan guru, mengedukasi para orangtua. Utamanya memastikan pembukaan sekolah sudah aman dari sisi kesehatan,” kata dia.

“Sekolah juga selalu berkoordinasi dengan satgas terkecil di level kelurahan. Prosedur untuk setiap rapat-rapat selalu melibatkan satgas," terangnya.

Jumlah kasus COVID-19 saat ini masih tinggi. Untuk itu, cara yang paling efektif dilakukan untuk mencegah penularan yaitu dengan mematuhi protokol kesehatan dan selalu melakukan 3M: Memakai Masker, Menjaga Jarak dan jauhi kerumunan serta Mencuci Tangan Pakai Sabun.

#ingatpesanibu
#satgascovid19
#pakaimasker
#cucitanganpakaisabun
#jagajarak

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya