Mahfud MD Blak-Blakan soal Habib Rizieq
- ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
VIVA – Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, buka-bukaan kenapa Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab masih menjadi ‘incaran’ pemerintah ketika pulang dari Arab Saudi ke Indonesia pada 10 November 2020.
Hal itu disampaikan Mahfud dalam acara Karni Ilyas Club yang diunggah ke akun Youtube pada Sabtu, 5 Desember 2020. Judulnya, ‘Mahfud Bicara Masalah HRS (Habib Rizieq Shihab), sampai Serangan di Rumah Ibunda’.
Mahfud mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan rapat kabinet ketika Habib Rizieq Shihab mau pulang ke Tanah Air. Dalam rapat kabinet, kata dia, Presiden Jokowi meminta kepada jajarannya supaya melindungi hak hukumnya dan jangan dihalang-halangi.
“Yang penting kata Presiden, jaga ketertiban. Jadi ketika dia mau pulang, rapat kabinet itu menyatakan dia punya hak pulang karena sebagai warga negara,” kata mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu yang dikutip dari Karni Ilyas Club pada Senin, 7 Desember 2020.
Saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Mahfud menilai memang pendukung yang menjemput Habib Rizieq Shihab berjalan dengan tertib dan kondusif. Tentu, berkat pengamanan dari aparat TNI dan Polri juga yang mengawal serta mengantarkan Habib Rizieq sampai di kediamannya Petamburan.
“Memang tidak ada apa-apa waktu dia pulang, tidak ada perusakan. Kerusakan ada, tapi bukan perusakan, tertib diantar sampai pulang jangan diganggu. Itu yang terjadi hari dia pulang,” jelas dia.
Cuma, kata Mahfud, pada malam harinya sampai selanjutnya mulai acara yang di luar izin hingga menimbulkan kerumunan massa. Tampaknya, Habib Rizieq Shihab semakin bersemangat melihat jumlah massa pendukungnya yang berkumpul.
“Ini berbahaya. Akhirnya, kita ingatkan Pak Gubernur DKI Anies Baswedan melalui Pak Doni Monardo. Jadi memang betul sudah diingatkan dan Pak Gubernur juga sudah berkoordinasi dengan Habib Rizieq,” lanjut mantan Menteri Kehakiman dan HAM itu.
Namun, Mahfud mengatakan insiden puncaknya terjadi saat acara Maulid Nabi Muhammad sekaligus pernikahan putri Habib Rizieq yaitu Syarifah Najwa Shihab di Petamburan, Jakarta pada Sabtu malam, 14 November 2020.
"Muncul tragedi Sabtu malam itu ketika bicara lontong sate, TNI kurang ajar, Polri macam-macam. Lah di situ baru terjadi, besok harus dihentikan,” katanya.
Kemudian, mantan Menteri Pertahanan itu mengatakan pemerintah sudah mulai persuasif dalam menangani orang kerumunan dengan diberitahu. Kemudian, administratif dan pidana.
“Kita persuasif, diingatkan. Nanti kalau sudah keterlaluan, akan masuk saatnya. Perkiraan saya seminggu, tapi justru terjadi di Sabtu malam, baru 4 hari sudah terjadi, besoknya bubarkan,” lanjut Mahfud. (ren)
Baca juga: Gus Dur: Kemensos Korupsinya Gede-gedan Sampai saat Ini