4.362 Rumah di Kota Tebing Tinggi Terendam Banjir
- VIVA/Putra Nasution
VIVA – Kota Tebing Tinggi, Sumatera Utara kembali banjir, akibatnya 4.362 rumah warga tere?ndam air. Hal itu, dikarenakan aliran Sungai Padang meluap dengan debit yang air tinggi disebabkan curah hujan tinggi di kota itu.
"Itu dari aliran Sungai Padang yang meluap. Ini diakibatkan tingginya hujan dan debit air dari Hulu. Yang menerjang sampai ke Tebing Tingggi," ungkap Kepala Dinas Kominfo Kota Tebing Tinggi, Dedi Parulian Siagian, Minggu 6 Desember 2020.
Banjir merendam seluruh Kecamatan di Kota Tebing Tinggi dengan tolal 24 kelurahan dari 35 kelurahan di kota tersebut. Kemudian, tercatat 4.470 Kepala Keluarga atau 16.851 jiwa terkena imbas banjir itu.
Dedi menjelaskan air mulai meluap dan membanjir pemukiman warga sejak, Sabtu 4 Desember 2020. Ditambah lagi, intensitas hujan yang tinggi melanda Kota Tebing Tinggi.
"Pada tanggal 5 kemarin, debit air dari hulu menerjang Kota Tebing Tinggi. Tidak hanya Sungai Padang lagi, sudah sampai Sungai Bahilang dan Sibarau," tutur Dedi.
Saat ini, kata Dedi, Pemko Tebing Tinggi sudah membangun posko untuk melayani para korban banjir. Totalnya ada 41 posko di seluruh kecamatan terdampak.
"Sejauh ini tidak ada kesulitan. Kita dibantu Tagana dan BPBD untuk mengevakuasi warga. Sebagian lokasi sudah mulai surut. Tapi di Sungai Bahilang masih tinggi," ungkapnya.
Dedi juga mengatakan jika tanggul Sungai Sibarau jebol akan berdampak pada jalan tol, sebab lokasinya berada di kawasan pembangunan jalan tol.
"Itu kan pengerjan Jalan Tol. Tapi Pak Wali sudah memanggil pihak Waskita, dan mereka bersedia menutup anggul yang bocor," kata Dedi.
Dalam kurun sepekan ini, Kota Tebing Tinggi sudah dua kali dilanda banjir. Terakhir, ?pada 27 November 2020. Saat itu, ada 6.663 rumah yang terendam. Banjir disebabkan meluapnya sungai Padang.