Survei Kemenhub: Masyarakat Sadar Riskan Sekali Mudik saat Nataru

Direktur Jenderal Perhubungan Darat (Dirjen Hubdat) Budi Setiyadi.
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Kementerian Perhubungan melalui Biro Penelitian dan Pengembangan (Litbang), melakukan survei terkait bagaimana  kecenderungan masyarakat dalam melakukan perjalanan mudik di momen Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2021.

Jasa Marga Beri Diskon Tol saat Libur Nataru, Catat Tanggalnya

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Budi Setiyadi, menjelaskan bahwa dari jumlah 1.634 responden dalam survei tersebut, sebagian besarnya atau sekitar 73 persen responden menyatakan tidak akan mudik. Lalu 27 persen sisanya tetap memutuskan untuk melakukan perjalanan mudik.

Baca juga:  Jokowi Sebut RI Masih Tertinggal Tangkap Peluang Ekspor

Harga Tiket Pesawat Turun saat Nataru Angin Segar Konsumen RI

"Kita sangat bersyukur. Artinya, masyarakat kita sudah tahu bahwa (keputusan mereka untuk) tidak mudik yang pertama mungkin adalah masalah waktu, dan yang kedua mungkin menyangkut masalah COVID-19," kata Budi dalam telekonferensi, Jumat 4 Desember 2020.

Budi berharap, mudah-mudahan tingginya persentase masyarakat yang tidak mudik di momen libur Nataru kali ini, adalah karena mereka semakin sadar bahwa saat ini adalah saat yang kurang tepat untuk melakukan perjalanan.

Liburan Nataru, Ratusan Ribu Tiket Kereta Jarak Jauh dari Stasiun Gambir Ludes Terjual

Apalagi, lanjut Budi, pemerintah juga sering berkampanye dan mengingatkan bahwa perjalanan keluar kota pada musim libur, memiliki potensi ketertularan COVID-19 yang cukup tinggi.

"Mereka memahami bahayanya melakukan perjalanan, karena riskan sekali terhadap COVID-19," ujarnya.

Kemudian, berdasarkan data survei soal tujuan mudik Nataru yang paling banyak kali ini, adalah ke kampung halaman dengan persentase mencapai sekitar 40 persen dari responden.

"Karena mungkin mereka kembali ke rumah orang tua masing-masing untuk bersilaturahmi," kata Budi.

Sementara yang memiliki tujuan mudik ke rumah saudara adalah sebanyak 12 persen, kemudian ke lokasi wisata 11 persen, dan mereka yang memiliki tujuan atau lokasi mudik lainnya yakni sebesar 37 persen.

"Teman-teman Litbang Kemenhub juga melihat bahwa untuk persentase asal keberangkatan mudik yang paling banyak, yakni memang dari sekitar Jabotabek," ujar Budi

"Kemudian, untuk wilayah tujuan perjalanan mudik Nataru yang paling banyak di tahun ini, di mana biasanya setiap tahun kondisinya juga sama, adalah ke wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat," lanjut dia. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya