Ruang Isolasi Pasien COVID-19 di Bandung Sudah Penuh
- VIVA/Adi Suparman
VIVA – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil diminta menyediakan rumah sakit darurat untuk pasien COVID-19 berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG). Usulan itu dilayangkan Pemerintah Kota Bandung karena ketersediaan kamar isolasi terus berkurang seiring melonjaknya kasus positif COVID-19 di kota itu.
Wali Kota Bandung Oded M Danial menjelaskan, seusai rapat di Balai Kota Bandung, pada Kamis, 3 Desember 2020, yaitu keterisian ruang isolasi untuk OTG mencapai titik maksimal.
"Tadi dibahas, memang betul hari ini di Bandung exsisting ruang isolasi penuh. Oleh karena itu, kita tetap mengupayakan, di antaranya menyampaikan kita sudah mendapatkan tambahan-tambahan [tempat tidur] sehingga kita masih tangani," ujar Oded.
Baca: WHO Kembali Tambah Aturan Penggunaan Masker Cegah Corona
Untuk mengantisipasi lonjakan kasus positif yang berangsur, Pemerintah Kota berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk membuat rumah sakit darurat. Ada dua tempat yang diusulkan untuk dijadikan lokasi isolasi pasien, yaitu GOR Arcamanik dan GOR Pajajaran.
Menurutnya, keterisian ruang isolasi di rumah sakit di Kota Bandung mencapai 87,15 persen dari total kapasitas 903 tempat tidur. "Kita berharap tentunya tidak ada yang mengisi lagi di waktu ke depan," katanya. (ase)