Orang Lanjut Usia Berpotensi Terkena Long COVID-19

Dr.dr.Agus Dwi Susanto, Sp.P (K)
Sumber :
  • VIVA/Syaefullah

VIVA – Ketua Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FKUI di Rumah Sakit Persahabatan, Agus Dwi Susanto, mengatakan bahwa orang yang mempunyai penyakit dasar, seperti penyakit jantung akan lebih mudah terserang long COVID-19.

Tanpa Obat-obatan, Zaidul Akbar Ungkap Cara Agar Terhindar dari Stroke dan Penyakit Jantung

“Ada beberapa kelompok yang memiliki risiko lebih tinggi contohnya adalah pasien yang sudah memiliki penyakit dasar atau komorbid seperti penyakit jantung, paru kronik. Itu akan lebih mudah mengalami masalah long COVID-19 karena dia juga sudah ada penyakit dasarnya,” kata Agus dalam acara diskusi “Mewaspadai Efek Jangka Panjang COVID-19” melalui siaran kanal YouTube BNPB di Jakarta, Kamis 3 Desember 2020.

Kemudian, kata dia, orang yang lanjut usia berpotensi terkena long COVID-19. Atau orang yang memiliki potensi penyakit kronik seperti pasien dengan kebiasaan merokok itu termasuk yang potensial untuk terjadinya long COVID-19. Itu beberapa yang punya risiko.

How an App Became Indonesia's Essential Weapon Against Covid-19

Tapi apakah kemungkinan pasien muda, masih segar kena long COVID-19? Kata dia, beberapa laporan memang bahkan tidak memiliki komorbid bisa muncul long COVID-19.

“Jadi memang ada beberapa hal yang belum bisa kita ketahui  pada beberapa populasi tanpa komorbid, tanpa risiko tapi muncul long COVID-19 itu bisa terjadi,” katanya.

Terpopuler: Zodiak Sagitarius Hati-hati dengan Rekan Kerja Anda, hingga Gejala Awal Penyakit Jantung

Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) itu menambahkan, ada sekira 20 hingga 30 persen pasien COVID-19 mengalami penurunan fungsi paru, meskipun mereka sudah dinyatakan sembuh dari corona.

"Beberapa pasien kita temukan beberapa laporan antara 20 sampai 30 persen terjadi penurunan fungsi paru. Akibatnya ini berdampak pada pernapasan pasiennya mengeluh menjadi sesak napas," katanya. (ren)

Baca juga: Update COVID-19 RI 3 Desember 2020: Positif Tambah 8.369 Kasus

ilustrasi perut rata, perut buncit, diet

Mengenal Diet Autofagi yang Disarankan Dokter! Turunkan BB, Cegah Kanker Hingga Jaga Kesehatan Jantung

Dijelaskan, dr. Todung, diet autofagi sendiri adalah diet dengan dua kali makan dalam satu hari yakni pada pukul 12.00 dan pukul 18.00.

img_title
VIVA.co.id
13 November 2024