Kapolda Sulteng Berkantor di Poso, DPR Sebut Bukti Negara Hadir

Azis Syamsuddin Wakil Ketua DPR RI
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin mendukung upaya Polri untuk memberantas kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT), yang telah meresahkan masyarakat. Beberapa hari lalu, mereka melakukan pembantaian terhadap sejumlah orang di Sulawesi Tengah.

Baru 2 Hari Operasi Lilin, 182 Kecelakaan Terjadi 34 Jiwa Melayang

Azis mendukung perintah Kapolri untuk tembak di tempat terhadap anggota kelompok ini. Semakin bagus, menurutnya, setelah Kapolri Jenderal Idham Azis yang memerintahkan Kapolda Sulawesi Tengah, Irjen Abdul Rakhman Baso, untuk berkantor di Poso, Sulawesi Tengah.

"Ini bukti nyata kehadiran Negara dalam melindungi rakyatnya. Kelompok ini telah membuat keresahan. DPR mendukung sikap dan langkah tegas aparat keamanan di lapangan saat menghadapi kelompok MIT," Kata Azis, Kamis 3 Desember 2020.

Usai Ditangkap di Thailand, Buron Bandar Narkotika Asal Ukraina Tiba di Bandara Soetta

Baca juga: DPR Minta Polisi Dalami Kotak Amal Jadi Sumber Dana Terorisme

Azis menilai Polri telah menunjukkan keseriusannya melawan kelompok teroris. Negara tak boleh kalah dengan kelompok teroris yang meresahkan warga. 

Mantan Penyidik KPK Sebut Kortas Tipidkor Dibentuk sebagai Komitmen Polri Berantas Korupsi

"Dengan menerjunkan tim terbaik Bareskrim Polri yang fokus pada perburuan MIT. Negara tidak boleh kalah dengan kelompok teroris ini" kata Azis

Politikus Golkar ini juga mengapresiasi atas dukungan tim Densus 88 Antiteror, pasukan TNI, dukungan drone serta intel IT yang dikerahkan guna membantu proses pengejaran. Selain memburu kelompok MIT, aparat gabungan juga melakukan penyembuhan trauma kepada warga pasca-teror yang dilakukan kelompok tersebut.

"Dengan penempatan personel Brimob di tiga lokasi di areal transmigrasi Desa Levonu, Sigi, juga dikerahkan guna memberikan rasa aman kepada warga," jelasnya. 

Selain itu, Azis juga memberikan respons positif terhadap dialog yang dilakukan aparat dengan tokoh masyarakat, tokoh agama serta tokoh adat Sulteng. Pertemuan dengan pihak MUI, FKUB, media termasuk Komnas HAM sudah dilakukan untuk meredam suasana agar tetap kondusif.

"Pemaparan yang diberikan kepada masyarakat sangat berarti. Minimal masyarakat tak termakan isu hoaks," ujarnya. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya