Warga di Cianjur Tolak Kedatangan Habib Rizieq
- VIVA.co.id/Sherly
VIVA – Masyarakat Kabupaten Cianjur Jawa Barat yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Cinta NKRI menyatakan menolak kedatangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab dalam bentuk kegiatan apapun.
Mereka berpendapat penolakan itu harus dilakukan demi kebaikan bersama belajar dari kejadian di tempat lain yang dimana Habib Rizieq kerap berdakwah yang memicu provokasi dan polemik di tengah masyarakat.
"Kami menolak kedatangan Rizieq Shihab ke Cianjur. Selain masalah protokol kesehatan, juga provokasi yang memecah belah persatuan," ujar Koordinator Aliansi Masyarakat Cinta NKRI, Ruslandi dalam keterangan persnya, Rabu, 2 Desember 2020.
Koordinator II, Jerry menambahkan, penolakan ini juga sebagai dukungan peran aktif memutus mata rantai penularan COVID-19. Pihaknya berkeyakinan, jika Habib Rizieq datang ke Cianjur, diprediksi menimbulkan kerumunan berskala besar.
"Aksi penolakan Rizieq Shihab untuk datang ke Cianjur karena sebagai pelanggar protokol kesehatan serta provokasi dan merusak kebhinekaan yang dimiliki oleh Indonesia. Kam juga mendukung TNI/Polri dalam menegakkan protokol kesehatan," kata Jerry.
Sebelumnya warga di Indramayu yang tergabung dalam Aliansi Pantura menolak Habib Rizieq Shihab melakukam safari dakwah ke Kabupaten Indramayu. Penolakan itu dilakukan berkaca pada kegiatan di Petamburan Jakarta dan Megamendung Bogor yang menciptakan dampak negatif dengan dakwah provokatif dan abainya penegakan protokol kesehatan COVID-19.
Koordinator Aliansi Pantura, Al Karim menjelaskan, penanganan COVID-19 oleh pemerintah harus didukung penuh masyarakat. Jangan sampai, lanjut Karim, Indramayu menjadi zona terpapar COVID-19 setelah didatangi Habib Rizieq.
"Aliansi Pantura menginginkan tidak ada kedatangan Rizieq Shihab. Dia kan memecah belah masyarakat terutama masyarakat Indramayu sendiri," ujar Karim dalam keterangan persnya, Selasa 1 Desember 2020.
Karim menilai, konten ceramah yang disampaikan Habib Rizieq kerap menimbulkan polemik dan memicu pertentangan antar sesama Muslim.Â
Â