Ma'ruf Amin: Kesembuhan COVID-19 RI Lebih Baik dari Rata-rata Dunia

Wapres Ma'ruf Amin saat pimpin salat Idul Adha di Jakarta
Sumber :
  • Sekretariat Wapres RI

VIVA - Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo menekankan untuk berkonsentrasi pada realisasi anggaran tahun 2020 yang tinggal sekitar tiga pekan lagi.

Nyoblos Pilkada di Surakarta, Gibran: Beda Pilihan Itu Wajar

Jokowi juga mengingatkan untuk segera merealisasikan anggaran belanja 2021 di awal tahun. Menurut Ma'ruf, pemerintah optimistis dalam pengendalian pandemi ini.

"Pemerintah sangat optimistis dalam pengendalian pandemi COVID-19. Saat ini rata-rata kesembuhan berada di angka 83,6 persen," kata Ma'ruf dalam akun @kyai_marufamin di Instagram baru-baru ini.

Gibran Nyoblos di TPS 018 Manahan, KPPS Pastikan Tak Ada Perlakuan Khusus

Baca juga: Pesan Maruf Amin ke MUI: Jaga Agama dari Upaya Penodaan

Menurut Ma'ruf, angka tersebut jauh lebih baik dari rata-rata kesembuhan dunia yang berada di angka 69,03 persen. Angka kasus aktif di Indonesia juga menurut Wapres lebih baik dari angka dunia.

Wapres Filipina yang Ancam Bunuh Presidennya Siap Hadapi Pemakzulan

"Untuk kasus aktif Indonesia saat ini berada di 13,25 persen, lebih baik dari rata-rata kasus aktif dunia yang berada di angka 28,55 persen. Ini menunjukkan perkembangan dan peningkatan yang baik," ujar Ma'ruf.

Sementara itu, Indonesia masih memperbaiki rata-rata kematian yang saat ini masih berada di angka 3,1 persen. Sedangkan rata-rata kematian dunia berada di angka 2,32 persen.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo sempat kecewa dengan semakin tingginya angka kasus pasien positif COVID-19 dalam beberapa hari terakhir. Bahkan pada Minggu lalu, 29 November 2020, jumlah kasus positif tembus 6.267, rekor baru.

Jokowi mengatakan, sebenarnya penanganannya sudah baik. Namun adanya peningkatan kasus dalam beberapa hari belakangan kembali membuat situasinya berubah.

"Ini semuanya memburuk semuanya, karena adanya tadi kasus yang memang meningkat lebih banyak di minggu-minggu kemarin," kata Jokowi, Senin, 30 November 2020.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya