Tinjau Korban Gunung Lewotolok dan Semeru, Doni Sampaikan Pesan Jokowi

Kepala BNPB Doni Monardo mengunjungi korban letusan Gunung Ili Lewotolok
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Kepala BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), Letjen TNI Doni Monardo, mengunjungi warga yang terkena musibah erupsi Gunung Ili Lewotolok di Nusa Tenggara Timur. Pagi ini, Doni sudah tiba di lokasi Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu 2 Desember 2020.

Gunung Semeru Erupsi, Tinggi Letusan hingga 1 Km

“Pak Doni sejak Senin berkegiatan di Istana Merdeka dan sejumlah aktivitas terkait kebencanaan lain, termasuk penanganan COVID-19. Tadi tengah malam kami mendarat di Kupang dan hari ini, beliau tiba di Larantuka lanjut ke Lembata dengan helikopter. Ini komitmen hadirnya pemerintah pusat bersama pemerintah daerah di tengah masyarakat yang tertimpa musibah,” ujar Staf Khusus Kepala BNPB, Egy Massadiah .

Didampingi Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi dan Anggota DPR RI M Ali Taher asal Lamakera NTT, Doni Monardo menyampaikan salam dari Presiden Joko Widodo untuk masyarakat Lembata, NTT, khususnya para korban letusan Gunung Ilo Lewotolok.

Semeru Kembali Erupsi dengan Letusan Setinggi 900 Meter, Radius Bahaya 3 Kilometer

Pesan Presiden, tetap tabah dan sabar menghadapi musibah. Tidak melupakan protokol kesehatan, dan ikuti arahan petugas kebencanaan demi keselamatan bersama. Kunjungan Doni ini sesuai arahan Presiden, kiranya BNPB terus mencermati perkembangan erupsi Gunung Ili Lewotolok.

Berdasar laporan Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hari ini, tercatat ada sebanyak 4.628 jiwa yang telah dievakuasi di 7 titik pengungsian.

Gunung Semeru Bakal Dibuka Untuk Pendakian

Egy menambahkan bahwa seusai dari NTT, sore ini juga Doni akan menuju Lumajang Jawa Timur meninjau area terdampak lava Gunung Semeru.

Seperti halnya ketika mengunjungi lokasi pengungsian di sejumlah titik di DI Yogyakarta dan Jawa Tengah, akibat erupsi Gunung Merapi, maka di Lembata pun Doni Monardo menekankan pentingnya prosedur penyelamatan rakyat.

“Prinsipnya, keselamatan rakyat nomor satu. Selamat dari bencana gunung berapi, dan selamat dari paparan COVID-19,” kata Doni.

Di daerah-daerah yang tertimpa musibah bencana alam, sejatinya memiliki ancaman ganda, yakni bencana alam dan non alam (pandemi). Karenanya, dalam setiap usaha tanggap darurat atau tanggap bencana, protokol kesehatan harus masuk dalam protap kegiatan.

Concern Pak Doni, selain tersedianya fasilitas pengungsian yang memadai, juga dibarengi ketersediaan sarana mencuci tangan pakai sabun, ketersediaan masker, dan tempat pengungsian yang berjarak antara satu dan lainnya,” ujarnya.

Berdasar pantauan Pos Pengamatan Gunung Api Ili Lewotolok, erupsi masih terus terjadi, dan dimungkinkan akan terjadi erupsi susulan. Hari Senin (30/11) erupsi kolom abu setinggi 700 meter dari puncak (2.123 mdpl). Erupsi tersebut terekam oleh seismogram dengan amplitudo maksimum 24 milimeter dengan durasi kurang lebih 2 menit 25 detik.

“Kita berharap intensitas erupsi susulan berangsur-angsur menurun, tanpa mengurangi kewaspadaan,” katanya.

Sejumlah lokasi pengungsian, pagi ini akan ditinjau oleh Kepala BNPB Doni Monardo bersama segenap Deputi serta staf BNPB. Seperti diberitakan sebelumnya, semua warga yang berada dalam Kawasan Rawan Bencana (KRB) Gunung Ili Lewotolok, diungsikan.

“Kehadiran pemerintah pusat serta bantuan yang diberikan, semoga bisa memenuhi kebutuhan masyarakat pengungsi. BNPB juga menempatkan dua buah helikopter, salah satunya jenis Chinook untuk mendukung penyaluran bantuan ke lokasi pengungsi," kata Egy. (ren)

Baca juga: Letusan Abu Gunung Ile Lewotolok NTT Mencapai 500 Meter

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya