Moeldoko Ungkap Upaya Sistematis agar Masyarakat Papua Tidak Sejahtera
- VIVA/Cahyo Edi
VIVA – Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, secara terang-terangan menyebut ada kelompok yang menginginkan masyarakat Papua terus mengalami kemiskinan. Pernyataan Moeldoko itu didasarkan sejumlah indikator.
Menurut Moeldoko, selama Presiden Jokowi memimpin negara, pendekatan berdasarkan kesejahteraan terus dilakukan di Bumi Cendrawasih itu. Namun tetap saja ada upaya-upaya jahat kelompok lain yang ingin merusak kedamaian di Papua.
"Ada upaya yang sistematis dari pihak kelompok bersenjata untuk satu; menekan, meneror kepada masyarakat. Kenapa demikian? Karena masyarakat tidak boleh sejahtera," kata Moeldoko di Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 1 Desember 2020.
Pernyataan Moeldoko ini bertepatan dengan perayaan gerakan pembebasan Papua pada 1 Desember dan mengibarkan bendera Bintang Kejora. Perayaan ini pun disebut-disebut juga HUT Organisasi Papua Merdeka.
Moeldoko mengatakan, apa yang sudah dilakukan pemerintah telah banyak membangun demi kesejahteraan masyarakat Papua. Beberapa buktinya, yakni pembangunan infrastruktur jalan, BBM satu harga, pelayanan kesehatan dan pendidikan.
Hanya saja, kata Moeldoko, upaya pemerintah terus diganggu kelompok yang menginginkan Papua lepas dari Indonesia.
"Contohnya apa, jalan yang sedang dibangun diganggu dan bahkan beberapa orang menjadi korban. Itu salah satu indikator. Masih ada pembakaran sekolah, itu indakator. Karena tidak menginginkan masyarakatnya menjadi berpihak kepada TNI-Polri," tuturnya.
Mantan Panglima TNI itu megatakan bahwa keberadaan pasukan militer dan polisi masih dibutuhkan di Papua. Tujuannya semata-mata, klaim dia, untuk melindungi semua masyarakat dari gangguan keamanan.
"Jadi jangan salah bahwa pendekatan selama ini dititikberatkan pada pendekatan kesejahteraan," kata Moeldoko.