LPSK Siapkan Tim untuk Tangani Korban Teror di Sigi

Ilustrasi/Penanganan aksi terorisme di Indonesia
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVA – Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) menugaskan tim untuk memberikan perlindungan kepada keluarga korban terorisme di Lewono Lembantongoa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.

LPSK Minta Masyarakat Lapor jika Mengalami Intimidasi saat Pilkada

Hal ini merupakan langkah responsif LPSK atas peristiwa teror tersebut. Tim juga akan mengidentifikasi guna proses pemenuhan hak korban, atau juga keluarga korban. 

"Ada layanan yang diberikan sesaat setelah terjadinya tindak pidana terorisme seperti bantuan medis. Tim juga perlu mendalami saksi atau korban guna kepentingan perlindungan dalam proses peradilan," kata Wakil Ketua LPSK Achmadi, dikutip dari keterangan tertulisnya, Senin, 30 November 2020.

Israel Disebut Selipkan Rencana Pindahkan Paksa Warga dengan Menyerbu Gaza Utara

Baca juga: Mahfud MD Apresiasi Said Aqil yang Terbuka Saat Terpapar COVID-19

Pihaknya terus menjalin komunikasi dan koordinasi dengan Polda Sulawesi Tengah dan pihak terkait, untuk kepentingan perlindungan dan proses layanan bantuan korban. Seperti bantuan medis, rehabilitasi psikologis, psikososial, santunan bagi keluarga korban meninggal dunia.

Korban Tewas di Gaza Hampir 42 Ribu pada Satu Tahun Perang Israel

"Serta melakukan penilaian guna pemberian kompensasi sesuai ketentuan yang berlaku," lanjut Achmadi.

Tim LPSK rencananya akan dikirimkan Senin, 30 November ini, untuk melakukan telaah terhadap kondisi dan kebutuhan korban. Sehingga LPSK bisa langsung memberikan surat jaminan.

"Jika kebutuhan bantuan medis mendesak, LPSK bisa menerbitkan guarantee letter sebagai jaminan atas biaya penanganan medis bagi korban tindak pidana terorisme tersebut," ujarnya. 

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres

Sekjen PBB Sebut Pembantaian Israel terhadap Warga Gaza "Mengerikan dan Tak Termaafkan"

Sekjen PBB sebut pembunuhan lebih dari 43.000 warga Palestina oleh Israel dan krisis kemanusiaan yang terus berlangsung adalah "mengerikan dan tak termaafkan."

img_title
VIVA.co.id
1 Desember 2024