Satgas Tinombala Dinilai Belum Berdaya Mengatasi Kelompok Teroris MIT
- bbc
Operasi Tinombala telah tiga kali diperpanjang tahun ini dengan target menyelesaikan kelompok teroris MIT di Sulawesi Tengah.
Masa tugas satgas ini seharusnya berakhir pada 30 September lalu, tapi diperpanjang hingga 31 Desember karena masih ada 13 orang kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora yang menjadi DPO (Daftar Pencarian Orang)
Dari antara DPO itulah yang diklaim polisi sebagai pelaku dalam kejadian Jumat (27/11) yang menewaskan empat orang dalam satu keluarga di Dusun Tokelemo, Desa Lembantongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.
Hingga Sabtu (28/11) malam warga di lokasi kejadian masih mengungsi di masjid dan gereja dan aparat kepolisian masih berjaga. Aparat yang tergabung dalam Operasi Tinombala disebut tengah mengejar terduga pelaku.
Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Abdul Rakhman Baso kepada Eddy Djunaedi, wartawan di Sulawesi Tengah yang melaporkan untuk BBC Indonesia menjelaskan dalam kejadian itu empat orang yang terdiri dari pasangan suami istri, anak, dan menantunya tewas dalam kondisi mengenaskan.
Jenazah korban telah dimakamkan di desa tempat mereka tinggal.
- Ada Operasi Tinombala, mengapa kelompok teroris eks Santoso di Poso `sulit` diberantas?
- Siapa Ali Kalora, pemimpin kelompok radikal Poso, yang `tidak diperhitungkan`
- Penangkapan Basri terjadi di pinggir sungai
Berdasarkan keterangan saksi yang dikumpulkan polisi, pada hari Jumat (27/11) sekitar pukul 09.00 WITA datang delapan orang tidak dikenal di lokasi transmigrasi itu. Mereka langsung memasuki rumah korban dan menganiaya, menyebabkan keempat orang korban meninggal. Selain itu ada enam rumah yang dibakar. Terdapat sembilan KK atau sekitar 50 orang dari berbagai suku yang tinggal di lokasi itu.