Luhut: Edhy Prabowo Orang Baik

Menteri Kelautan dan Perikanan Ad Interim Luhut Binsar Pandjaitan.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Willibrodus.

VIVA - Menteri Kelautan dan Perikanan Ad Interim Luhut Binsar Pandjaitan menanggapi peristiwa penangkapan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menimpa mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo. Luhut pun menyampaikan pandangannya terhadap sosok Edhy Prabowo yang kini sudah jadi tersangka.

Cerita Mahfud MD Ditinggal Semua Pengawalnya saat Kasus Cicak vs Buaya, Hingga Akhirnya Dibantu Luhut

"Kita sayangkan peristiwa ini. Saya tahu dia (Edhy Prabowo) orang baik dan dia ambil sikap. Kita hormati itu," kata Luhut saat menghadiri rapat perdana di Kantor Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP), di Jalan Medan Merdeka Timur, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat, 27 November 2020.

Baca juga: Gerindra: Edhy Prabowo Sudah Selesai

24 Tahun Bersahabat, Mahfud MD Ungkap Luhut Sering Kirim Duit Bulanan

Edhy Prabowo yang sebelumnya menjabat sebagai menteri KP ditangkap di Bandara Soekarno-Hatta, Rabu dini hari, 25 November 2020. Ia ditangkap saat baru saja tiba di Tanah Air, usai berkunjung ke Hawaii, Amerika Serikat.

Edhy Prabowo ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi atas dugaan kasus korupsi ekspor benih lobster. Usai ditangkap di Bandara Soekarno-Hatta, pada malam harinya, Edhy Prabowo dinaikkan statusnya sebagai tersangka oleh KPK.

Cerita Luhut soal Ramalan Gusdur yang Menjadi Kenyataan

Atas peristiwa tersebut, Presiden Joko Widodo lantas menunjuk Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sebagai menteri KKP Ad Interim. Luhut pun mengaku tidak mau berlama-lama menjabat sebagai menteri KP, namun penunjukannya sudah sesuai prosedur.

"Kalau soal pejabat menteri KP yang baru, tanya saja Presiden. Mana saya tahu, itu bukan pekerjaan saya. Saya juga enggak mau lama-lama karena kerjaan saya banyak," ujarnya. (art)

Diskusi

Luhut: NU Harus Memimpin Upaya Perdamaian di Timur Tengah

Luhut dalam presentasinya juga memaparkan bahwa konflik Timur Tengah berpotensi memberikan dampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia dan target pembangunan.

img_title
VIVA.co.id
22 November 2024