Pesan Maruf Amin ke MUI: Jaga Agama dari Upaya Penodaan
- VIVA/Eduward
VIVA - Wakil Presiden Maruf Amin telah resmi melepas posisinya sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI). Posisi Maruf kini digantikan oleh Miftachul Akhyar untuk periode 2020-2025.
Maruf menyampaikan harapan kepada MUI. Dia berharap MUI terus menjalankan peranannya baik sebagai pelayan umat maupun mitra pemerintah.
"Pemerintah dan masyarakat memiliki harapan besar kepada MUI untuk terus menjalankan perannya yang sangat vital, yaitu sebagai khadimul ummah atau pelayan umat sekaligus juga sebagai shadiqul hukumah, mitra pemerintah," kata Maruf, Jumat, 27 November 2020.
Baca juga: KH Miftachul Akhyar Terpilih Sebagai Ketum MUI 2020-2025
Dalam peranan tersebut, Maruf Amin meminta MUI melakukan upaya-upaya untuk menjaga agama. Seperti menjaga dari upaya-upaya mengesampingkan peran agama.
"Menjaga agama, himayatuddin, dari upaya-upaya untuk mengesampingkan peran-peran agama. Agama adalah sumber inspirasi, juga landasan berpikir dan merupakan juga kaidah penuntun di dalam kehidupan kita bermasyarakat, berbangsa, dan, bernegara," ujarnya.
"Dan juga menjaga agama dari upaya-upaya penodaan-penodaan agama," tambah Maruf.
Upaya kedua adalah menjaga negara dari upaya-upaya yang mencederai kesepakatan-kesepakatan nasional bangsa Indonesia. Seperti kesepakatan ideologi Pancasila.
Ketiga adalah himayatul ummah. Yaitu menjaga umat dari akidah-akidah yang menyimpang, dari cara-cara ber-muamalah yang tidak sesuai syariah dan dari hal-hal yang tidak halal.
"Ini bagian dari pada al himayat yang dilakukan oleh majelis ulama, sedangkan taqwiyat adalah penguatan-penguatan, penguatan agama taqwiyatuddin, taqwiyatul daulah, penguatan negara dalam berbagai aspeknya," kata Maruf. (ase)