Curhat Para Guru, Rasakan Dampak Nyata Bantuan Sosial
- Dokumentasi Kominfo.
VIVA – Para guru telah mendapat bantuan sosial dari pemerintah berupa subsidi upah dan kuota internet gratis. Kedua bantuan itu diungkapkan terasa sangat bermanfaat.
Pengeluaran hari-hari para guru yang sebelumnya disisihkan untuk membeli kuota kini dapat digunakan kembali untuk keperluan sehari-hari.
Pengalaman itu dituturkan tiga guru dan tenaga pendidik yang hadir dalam Dialog Produktif dengan tema ‘Mendukung Para Pendidik Tetap Berkarya’ yang diselenggarakan di Media Center Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Rabu 25 November 2020.
Baca juga: Ekonomi RI Terbaik Kedua Setelah China di G20, Airlangga Bersyukur
Mereka adalah guru SDS Islam Ibnu Hajar Cipayung, Jakarta Timur, Arya Wiratman, dosen Program Studi PJKR STKIP Pasundan Deswita Supriyatni MPd, dan Sri Murni S.Pd., M.Pd, dosen STKIP PGRI Bandar Lampung.
Sebelum ada bantuan, para guru dan tenaga pendidik ini mengaku mengalami hambatan terutama terkait biaya yang harus dikeluarkan untuk mendukung pembelajaran jarak jauh.
“Sebelum ada bantuan subsidi pulsa untuk kuota internet, kondisi sangat sulit dan terbatas. Untuk memenuhi kebutuhan harus pintar mengatur keuangan keluarga dan menyisihkan agar kebutuhan kuota internet terpenuhi. Setelah ada bantuan sangat meringankan beban pengeluaran sehari-hari,” kata Arya
Kesulitan Arya semakin bertambah, karena satu dari dua anaknya merupakan anak berkebutuhan khusus. Arya harus berhitung dengan pengeluarannya agar semua kebutuhan tercukupi. Ketika bantuan subsidi upah dan kuota internet gratis digelontorkan, Arya bisa bernapas sedikit lega.
Hal ini senada juga diungkapkan Sri Murni yang merasa sangat terbantu dan bersyukur atas bantuan dari pemerintah dalam bentuk pulsa maupun BSU.
“Sebelum ada bantuan kami harus pintar-pintar menyisihkan dana untuk memenuhi kebutuhan pembelajaran. Sangat bersyukur dengan bantuan pemerintah, baik dalam bentuk pulsa maupun BSU. Uang yang awalnya kami sisihkan untuk kuota bisa kembali kami pakai untuk memenuhi kebutuhan keluarga,” akunya.
Di lain sisi, Deswita yang merupakan orangtua tunggal mengaku harus mengatur ulang perencanaan keuangan keluarganya. Kebutuhan primer dan biaya internet menjadi prioritas.
“Dengan bantuan dari pemerintah ini tentunya sangat membantu sekali sehingga perencanaan keuangan keluarga bisa kembali seperti semula,” ungkapnya.
Dari pengalaman yang diceritakan para guru dan tenaga pendidik ini, manfaat bantuan pemerintah sungguh dirasakan langsung para penerimanya.
Bantuan kuota internet dan BSU yang diterima para guru dan tenaga pendidik membuat beban mereka lebih ringan dalam menghadapi proses Pembelajaran Jarak Jauh yang harus dijalankan akibat pandemi. Keuangan keluarga dan kebutuhan sehari-hari kini dapat tercukupi. (art)